www.gelora.co - Letusan freatik Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (24/5) kembali terjadi. Hingga berita ini diturunkan telah terjadi erupsi ringan sebanyak dua kali.
Berdasarkan data yang dirilis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), letusan pertama terjadi pagi dini hari pukul 02.56 WIB. Sedangkan letusan kedua terjadi pukul 10.48 WIB, dengan durasi 2 menit dengan ketinggian kolom letusan 1.500 meter, Amplitudo maksimal 44 mm, arah letusan ke barat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Bambang Sinungharjo membenarkan terjadinya letusan tersebut. Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan waspada.
"Iya ini ada erupsi lagi, baru beberapa menit lalu. Kondisi aman terkendali, ini saya dan ibu Sekda menyampaikan bantuan di Tlogolele," ujar Bambang kepada merdeka.com, Kamis (24/5).
Lebih lanjut Bambang menerangkan, meski terjadi erupsi dua kali, namun tak terjadi hujan abu di wilayah Boyolali. Hingga saat ini pihaknya masih terus memantau kondisi dan perkembangan gunung berapi teraktif di Indonesia tersebut.
"Pengungsi masih kita tampung di tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) di Tlogolele. Ada 362 warga di sini. Kalau siang kan mereka kembali ke rumah untuk bekerja, kalau malam kembali ke penampungan," jelasnya.
Bambang menambahkan, hari ini Pemkab Boyolali menyerahkan bantuan bahan kebutuhan pokok dan tikar kepada warga terdampak. Ia memastikan kondisi warga terdampak khususnya di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo yang hanya berjarak, 3 kilometer dari puncak Merapi aman terkendali.
"Kalau soal mengungsi itu situasional saja, kita siapkan TPPS dengan persediaan bahan makan. Kalau malam perlu turun (mengungsi) ya turun. Kalau siang, mereka kan bekerja di rumahnya masing-masing," tutup Bambang.[mdk]