www.gelora.co - Partai Demokrat terus berupaya untuk memviralkan hastag #2019PemimpinMuda.
Wakil Sekertaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Putu Supadma Rudana bahkan memamerkan kaos #2019PemimpinMuda di depan ruang sidang paripurna DPR RI, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jumat (25/5).
Anggota dewan dari daerah pemilihan (Dapil) Bali ini menjelaskan, saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin muda untuk bangkit dari keterpurukan. Pemimpin yang berjiwa muda dan mengerti perubahan akan membawa Indonesia lebih baik.
"Kami (Demokrat), saya liat kepemimpinan Indonesia ke depan kriterianya dikalangan milenial, karena 52 persen di masyarakat Indonesia bahkan lebih," katanya.
#2019PemimpinMuda sebenarnya muncul belakangan setelah perang hastag antara koalisi Partai Gerindra-PKS memunculkan #2019GantiPresiden dan koalisi partai pendukung Jokowi yang memunculkan #2019TetapJokowi.
"Kita secara maksimal ingin berikan solusi bahwa kita akan memberikan calon pemimpin muda," ujarnya.
Hal itu sesuai dengan hasil Rapimnas Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Semua kader merepresentasikan putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk dapat memberikan kontribusi dalam membangun bangsa ini dan mengabdi bagi bangsa dan negara.
Diakuinya, figur pemimpin muda acap kali dibenturkan dengan minimnya pengalaman. Namun, kepemimpinan muda saat ini tengah menjadi tren di beberapa negara seperti Kanada, Perancis, Selandia Baru, dan Austria yang perdana menterinya baru berusia 31 tahun.
"Kalau melihat kedewasaan orang dari sisi umur, kayanya kurang tepat. Tetapi, dalam membangun bangsa perlunya adanya team work bersama, jadi tidak mungkin satu orang (pemimpin) senior, muda atau tua paham semuanya, membangun bangsa memerlukan sinergi dan kebersamaan," demikian Putu.
[rmol]