www.gelora.co - Jejaring percakapan Whatsapp pada Rabu (9/5) malam, dihebohkan dengan beredarnya rekaman suara yang disebut sebagai suara Brigadir Kepala Iwan Sarjana, anggota Satuan Densus 88 yang menjadi sandera para napi terorisme dalam kerusuhan yang terjadi di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Dalam rekaman tersebut, terdengar suara pria yang mengaku sebagai Iwan Sarjana lengkap dengan alamat rumah dan nama istrinya.
“Nama saya Iwan Sarjana, alamat jalan kesenian hankam rt 1 rw 2 kelurahan pasir gunung selatan kecamatan cimanggis kota depok,” sebut pria itu.
“Saya punya istri namanya Herlin, alamatnya sama di situ. Saya belum punya anak, saya baru nikah sebulan,” tutur pria itu yang disambut dengan pertanyaan dari suara pria lainnya yang terdengar sayup-sayup, “ini jujur ya?”, tanya pria lainnya yang diduga suara dari napi penyandera.
“Jujur, boleh dicari nanti ketemu,” jawab pria yang disandera.
Yang mengagetkan, setelah pria yang mengaku Iwan Sarjana itu menjawab bahwa dia berkata jujur karena dirinya telah diambang kematian.
“Jujur, saya sudah sakaratul maut,” lirih pria itu. Yang kemudian disambut dengan suara sejumlah pria yang menyahut,”ah ente belum apa apa, itu ada yang kena tembak dua itu”. “Ada yang kena tembak dua itu coba dicek,” sahut pria lainnya.
Pria yang mengaku Iwan Sarjana itu pun bergumam “iya iya” seraya mengucap istigfar, “Astagfirullah al’azhim.” Dan rekaman suara pun berakhir.
Keterangan Mabes Polri
Hingga pukul 19.00 WIB atau 20 jam lebih setelah pecah kerusuhan, seorang polisi masih disandera napi teroris di Mako Brimob, Depok. Korban yang disandera dari satuan Densus 88 Antiteror.
“Yang disandera satu, yaitu Brigadir Kepala Iwan Sarjana dari Densus 88 Antiteror,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto.
Pernyataan tersebut disampaikan Setyo dalam jumpa pers di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5). Dia didampingi Karo Penmas Polri Brigjen M Iqbal.
Setyo menyatakan upaya negosiasi dengan para napi teroris yang melakukan penyanderaan masih terus dilakukan. Tim negosiasi Polri terdiri atas 3-4 orang. Situasi di lokasi sendiri sudah bisa dikendalikan dengan penjagaan ketat.
“Sandera kita masih, berharap masih baik-baik saja. Moga-moga segera kita bisa lakukan negosiasi dengan mereka,” ujarnya. [swamedium]
Video: