www.gelora.co – Pengguna akun Twitter @velianivelinar, mengunggah sejumlah gambar layar tangkap yang berisi percakapannya dengan seorang pria dengan nama OGT.
Layar tangkap percakapan yang diunggah pada Jumat (18/5/2018) tersebut menceritakan bahwa ia diminta untuk menggugurkan kandungannya.
Pada percakapan, tertera tanggal keduanya berbalas pesan pada 20 Juni.
OGT, pria yang disebut-sebut seorang pilot dari maskapai Garuda Indonesia ini, memaksa Velia untuk menggugurkan kandungan.
Velia yang hamil di luar nikah awalnya meminta pertanggungjawaban dari OGT.
Namun jawaban yang diterima justru lain.
OGT bersedia bertanggungjawab setelah Velia melakukan aborsi pada kandungannya.
Tidak diketahui pasti, usia kehamilan Velia saat itu.
Hingga akhirnya Velia mempertahankan kandungannya.
Awalnya Velia tak masalah jika OGT tak menikahinya dengan syarat OGT membantuk biaya hidupnya dan si anak.
Namun OGT bersikeras meminta Velia untuk menggugurkan kandungannya.
Penelusuran TribunSolo.com pada akun Instagramnya, Velia beberapa kali mengunggah foto anak kecil, yang ternyata sudah lahir beberapa waktu lalu.
Bahkan dengan bangganya, Velia memperlihatkan aksi si kecil yang sudah memiliki talenta.
Ternyata si kecil pernah menjadi pemeran dalam film Indonesia, Jailangkung 2.
Simak percakapannya di bawah ini:
Diberitakan sebelumnya, OGT dinonaktifkan sebagai pilot di maskapai Garuda Indonesia.
Celakanya postingan OGTmenyangkut isu sensitif yang belakangan ini terjadi di Indonesia yakni soal aksi terorisme bom bunuh diri di Surabaya.
Menariknya OGT hanya mengomentari dengan komentar “dudududuuuuu” dengan membagikan sebuah postingan pemilik akun bernama Sofyan.
Sofyan menyebut keluarga Dita, pelaku bom bunuh diri di Surabaya, sebagai korban.
Manajemen Garuda Indonesia secara resmi menonaktifkan oknum pilot mereka yang diduga mem-posting pemberitaan tertentu mengenai terorisme, beberapa waktu lalu.
“Selanjutnya, oknum pilot tersebut akan kami investigasi lebih lanjut tentang apakah hal tersebut benar dan perihal motif serta latar belakang terkait postingan di media sosial tersebut,” kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu (19/5/2018).
Selain menyelidiki seputar postingan yang dimaksud, Garuda Indonesia juga mencari tahu lebih lanjut apa hubungan antara oknum pilot itu dengan seorang perempuan yang sebelumnya sempat ramai diperbincangkan di media sosial.
Jika didapati bukti yang memadai, Hengki memastikan manajemen akan menindaknya sesuai aturan dan hukum yang berlaku.
“Kami pastikan pilot tersebut akan ditindak sesuai kebijakan perusahaan, sekiranya ditemukan indikasi terkait perilaku menyimpang atau pelanggaran etika,” tutur Hengki.
Hengki turut menyampaikan permohonan maaf atas hal tersebut yang berdampak pada ketidaknyamanan di masyarakat.
Dia memastikan, pihaknya akan terus memantau perilaku pegawainya dan terus mengingatkan untuk mengedepankan etika dan prinsip kehati-hatian berkaitan dengan posting-an di media sosial, terutama yang menyinggung isu suku, agama, ras, dan antargolongan.
Oknum pilot dengan inisial OGT ini sebelumnya ramai diperbincangkan atas komentarnya terhadap peristiwa bom di Surabaya.
OGT, melalui posting-an di media sosial Facebook miliknya, menilai bom Surabaya merupakan rekayasa dan ada aktor lain di balik para pelaku yang telah diungkap pihak kepolisian.[tn]