www.gelora.co - Seorang wanita diturunkan di Stasiun Cirebon dari KA Jayakarta Premium rute Surabaya-Jakarta karena dinilai mengganggu penumpang lain. Wanita itu mengoceh tak jelas hingga mengaku sebagai kawan dari teroris-teroris yang ditangkap polisi belakangan ini.
Vice President Public Relation PT KAI Agus Komarudin menceritakan awal mula peristiwa yang terjadi pada Jumat (25/5) tersebut. Menurut Agus, wanita itu awalnya berinteraksi dengan penumpang lain yang merupakan suami-istri.
"Penumpang tersebut awalnya meminta WiFi ke suami korban. Setelah 1 jam menggunakan WiFi, dia kembali ke tempat duduk dan mengasih uang Rp 100 ribu namun ditolak oleh suami korban," ucap Agus kepada detikcom, Minggu (27/5/2018).
Tiba-tiba wanita itu memukulkan botol air mineral ke arah penumpang laki-laki. Dia juga berteriak menuduh penumpang wanita yang merupakan istri dari penumpang laki-laki itu sebagai perebut suami orang.
"Tiba-tiba pelaku marah dan memukul korban dengan botol sambil bilang kamu merebut suami saya," kata Agus.
Polisi khusus kereta api (polsuska) kemudian menangani keributan tersebut. Si pelaku wanita itu dipisahkan ke gerbong lain.
"Setelah dipindahkan, pelaku balik lagi dan ngomong-ngomong sendiri dan membaca surat-surat amalan dengan nada yang keras dan meresahkan penumpang yang lain," ucap Agus.
Penumpang lain lalu dialihkan ke gerbong lain agar lebih aman. Sedangkan kru KA mencoba mengajak komunikasi pelaku wanita tersebut.
"Kemudian, penumpang tersebut, oleh tim polsuska, diajak bicara baik-baik namun si penumpang tersebut tidak menerima," kata Agus.
Pelaku wanita tersebut lalu menantang polsuska bahkan mengaku sebagai teman dari teroris. Kemudian pelaku wanita itu diturunkan di Stasiun Cirebon. Agus menyebut wanita itu diduga stres.[dtk]