www.gelora.co - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan gerakan relawan di tahun politik mengkhawatirkan karena telah memecah masyarakat menjadi dua kubu, pendukung Jokowi dan non Jokowi. Karenanya, dia minta kepada penyelenggara pemilu dan aparat penegak hukum berlaku adil untuk melarang dua kubu membuat gerakan-gerakan jika sampai melakukan intimidasi.
"Kalau larang kaos ganti presiden, harus larang juga (pendukung) dua periode, supaya adil," ujar pria Bamsoet saat diskusi di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Selasa (8/5).
Bamsoet menyebutkan, seharusnya pendukung calon presiden saling menjagokan tokohnya. Dia mengecam pendukung yang saling serang, seperti yang terjadi ketika hari bebas kendaraan beberapa waktu silam.
"Makanya dari awal sebaiknya menjagokan pilihan kita harus dengan elegan tidak perlu menyerang lawan tapi pujilah jagoan kita dengan nama yang harum," ucapnya.
Politisi Golkar ini juga menyarankan kepada elite partai politik agar menahan nafsu politiknya. Dia menyarankan agar membuat statement yang membawa keteduhan. Hal tersebut agar meminimalisir perpecahan yang terjadi.
"Harus kembali kepada para elite politik harus lebih dewasa dalam berpolitik ini adalah yang rawan pilkada bulan Juni kemudian April kita adakan Pileg dan Pilpres sehingga mulai dari sikap maupun ucapan dari elite-elite politik tokoh bangsa harus dijaga. Buatlah statement-statement yang bawa keteduhan bagi bangsa," tegasnya. [mdk]