www.gelora.co - Amien Rais mengkritik hak keuangan yang didapat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Anggota Dewan Pengarah BPIP Mahfud MD merespons pernyataan itu.
"Ada yang bilang ini kok ongkang-ongkang aja. Ongkang-ongkang apa? Ongkang-ongkang sudah dapat duit Rp 100 juta? Loh jelas-jelas kami punya rekening nggak pernah terima duit dari orang yang diduga korupsi loh," kata Mahfud di kantor BPIP, kompleks Wantimpres, Jl Veteran, Jakpus, Kamis (31/5/2018).
Duit yang dimaksud Mahfud adalah aliran dana dari terdakwa dugaan korupsi dana Alkes Siti Fadilah Supari yang sempat disebut jaksa masuk ke rekening Amien Rais dalam persidangan 31 Mei lalu. Mahfud mengungkit hal tersebut merespons kritik Amien Rais yang menyebut BPIP hanya ongkang-ongkang tapi mendapat hak keuangan besar.
"Jangan sembarang bilang ongkang-ongkang, nggak pernah kami. Mungkin dana nyasar ke rekening yang bersangkutan, mungkin uang halal, tapi sekurang-kurangnya itu ada lewat dari sana orang korupsi. Kalau kami ndak," ujar Mahfud.
Amien melontarkan kritik saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Persaudaraan Alumni 212 di Cibubur, Selasa (29/5) lalu. Dia heran fungsionaris BPIP mendapat hak keuangan besar.
"Orang-orang yang sudah sepuh itu yang menjadi BPIP, kemudian mengejutkan hanya ongkang-ongkang, hanya tukar pikiran wah (digaji) Rp 100 juta lebih," kata Amien Rais di Aula Sarbini, Taman Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (29/5).
Amien Rais (Uje Hartono/detikcom)
|
Sementara itu, soal aliran duit yang diungkit Mahfud, Amien Rais sudah menyampaikan bantahan. Amien mengatakan uang Rp 600 juta yang disebut jaksa berasal dari Yayasan Soetrisno Bachir yang ditransfer ke rekeningnya pada kurun 15 Januari-13 Agustus 2007.
"Karena itu terjadi sudah 10 tahun lalu, saya segera me-refresh memori saya. Pada waktu itu Soetrisno Bachir mengatakan akan memberikan bantuan keuangan untuk tugas operasional saya untuk semua kegiatan, sehingga tidak membebani pihak lain," kata Amien di kediamannya, Jalan Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017).[dtk]