www.gelora.co - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, dalam menata kampung kumuh, pihaknya tak sekadar menggusur.
Ia menjawab ini ketika ditanya model penataan kota. "Kalau mau gampang, tinggal gusur saja. Gampang tuh, paling ramai," kata Anies, di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (24/5/2018).
"Tidak, kami ingin menghadirkan keadilan bukan sekadar memindahkan orang. Jadi, ini prinsip yang akan kami pegang terus," tambahnya.
Anies enggan menjelaskan perbedaan penataan kampung yang diusungnya dengan pemerintahan sebelumnya. Ia hanya memastikan penataan yang dilakukannya melibatkan warga.
"Kami percaya dengan melibatkan semua, dengan proses dialog, dan semangat untuk memfasilitasi, semua akan ketemu solusi yang baik di setiap tempat," ujar Anies.
Soal legalitas tanah yang selama ini menjadi masalah, Anies berjanji akan membereskannya.
"Tergantung kasusnya dan tidak bisa disamakan, beda-beda. Yang sudah tinggal 20 tahun beda dengan yang sudah 40 tahun, beda dengan yang 5 tahun. Jadi tidak bisa seragam karena itu aturannya juga beda-beda," katanya.
Lokasi kampung yang akan ditata yaitu di Kampung Lodan, Kampung Tongkol, Kampung Krapu, Kampung Muka, dan Kampung Walang.
Kemudian Kampung Akuarium, Kampung Marlina, Kampung Elektro, dan Kampung Gedong Pompa, Penjaringan, Jakarta Utara.
Lalu Blok Empang, Kampung Kerang Ijo, Kampung Baru Tembok Bolong, dan Kampung Tanah Merah.
Selanjutnya, RW 007, RW 008, RW 009, RW 010, dan RW 011 Tugu Selatan, Jakarta Utara. Kemudian di RW 002 Prumpung, Jatinegara, Jakarta Timur.
Di Jakarta Barat, RT 014 dan RT 016 RW 004 Kebon Jeruk, serta RT 001 RW 005 Rawa Timur termasuk dalam penataan.
Ada pula Kampung Guji Baru tepatnya RT 004 sampai RT 007 RW 002 Duri Kepa, Kebon Jeruk yang akan ditata. Selain itu, Kampung Kunir, Kampung Kali Apuran, dan Kampung Sekretaris juga akan ditata.
Di Jakarta Selatan, penataan juga menyasar Kampung Baru, Pondok Pinang, Kebayoran Lama.[.kompas]