Amien Rais Bongkar Satu-satunya Menteri yang Paling Setia pada Soeharto hingga Jabatannya Lengser

Amien Rais Bongkar Satu-satunya Menteri yang Paling Setia pada Soeharto hingga Jabatannya Lengser

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co – Era reformasi telah berlalu 20 tahun ketika Presiden Soeharto waktu itu mengumumkan dirinya akan mundur tepat di tanggal 21 Mei 1998.

Banyak fakta-fakta yang belum diketahui masyarakat mengenai perjalanan reformasi Soeharto.

Dilansir Kompas.com, tokoh reformasi Amien Rais yang sekaligus mantan Ketua MPR, mengatakan kenangannya ketika era reformasi bahwa ada satu menteri yang paling setia dengan Soeharto bahkan saat Ia sudah tidak menjabat sekalipun.

Nama Saadilah Mursjid memang jarang terdengar dalam cerita mengenai detik-detik lengsernya Soeharto, tetapi nama tersebut sangat melekat pada ingatan Amien Rais.


Bapak Reformasi, Amien Rais turun dari mobilnya untuk berorasi di depan ribuan peserta aksi damai 299 di depan Gebang Utama DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2017).
Bapak Reformasi, Amien Rais. 

“Cuma ada satu menteri yang masih mendampingi Pak Harto, Saadillah Mursjid. Itu watak manusia. Pak Harto jaya semua berkerumun, begitu mau step down tinggal satu manusia Saadillah ini,” tutur Amien dalam pidatonya di peringatan 20 tahun reformasi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/5/2018).

Amien melihat kesetiaan sosok Saadilah ini ketika kedatangan beberapa dokter yang menangani kesehatan Soeharto.

“Dua hari Pak Harto lengser, beberapa dokter yang handle Pak Harto ingin ketemu saya, ketemu di PP Muhammadiyah,” kata Amien.

Dokter yang datang saat itu menceritakan kejadian malam hari pada tanggal 20 Mei 1998 sehari sebelum Soeharto mengumumkan kemundurannya bahwa hanya da satu Menteri yang mendampinginya.

Saadilah Mursjid yang kala itu menjabat Menteri Sekretaris Negara menjadi satu-satunya Menteri yang berada di samping Soeharto satu hari menjelang reformasi.


Saadilah Mursjid Mendampingi Soeharto Lengser
Saadilah Mursjid Mendampingi Soeharto Lengser 

Saadilah juga ikut berada di belakang Soeharto saat Soeharto membacakan pengumuman lengsernya, serta melihat pengangkatan BJ Habibie sebagai pengganti Soeharto.

Meski menjadi bagian dari Orde Baru, Amien Rais mengapresiasi sifat setia Saadilah yang mendampingi Soeharto hingga lengser.

Bahkan, sosok Saadilah juga menjadi juru bicara Soeharto ketika ia didesak mundur.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddique menjadi saksi kunci keadaan rumah Habibie ketika mendengar kabar Soeharto akan mundur juga memiliki kenangan dengan Saadilah.

Habibie meminta ajudannya untuk menelpon ajudan Soeharto dan juga meminta waktu untuk bertemu Soeharto tetapi telepon tersebut diserahkan ajudan Soharto kepada Saadillah Mursjid.

“Saadillah mengatakan kepada Habibie intinya Pak Habibie tidak perlu bertemu dengan Presiden malam ini, besok Presiden akan mundur dari jabatannya,” kata Jimly.

Kesetiaan Saadillah ini juga dibalas baik dengan Soeharto.

Saat Saadilah wafat (28/7/2005), Soeharto ikut melayat bahkan saat keadaanya masih sakit setelah keluar dari RS.

Di akhir pidatonya Amien Rais juga mengatakan untuk memilih teman harus berhati-hati jangan sampai mereka hilang ketika kita sedang kesusahan.

“Jadi hati-hati Anda kalau punya teman. Begitu senang muji-muji, pas susah hilang,” kata Amien.[tn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita