www.gelora.co – Seniman sekaligus aktivis Ratna Sarumpaet tampak menanggapi pernyataan Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter Ratna Sarumpaet yang diunggah pada Minggu (27/5/2018).
Awalnya, akun @detektive88 mengunggah sebuah video pernyataan Ali Mochtar Ngabalin.
Di hadapan awak media, Ali Mochtar Ngabalin mengaku jika ia pemerintah tidak pernah melakukan kebohongan, dan tidak zalim.
Akan tetapi ia bertanya, kenapa pemerintah terus difitnah?
Ali Mochtar Ngabalin pun menganggap jika pemerintah mewakili tuhan di muka bumi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
“Saya harus menyampaikan bahwa tidak ada kezaliman yang dilakukan oleh pemerintah ini.
Tidak ada kebohongan, tidak ada kemunafikan, tidak ada tipu menipu, tapi kenapa difitnah?
Diceritain kebatilannya?
Sebagai orang yang dituakan di komunitas saya, saya bertanggung jawab, kalau gak kita dihukum oleh Allah SWT.
Saya harus kasih tahu kepada masyarakat, umat Islam, paling tidak komunitas saya, ya saya kan ketua umum pengurus pusat Badan Koordinasi Mubaligh seluruh Indonesia.
Saya bekas ketua umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid tujuh tahun.
Saya berkewajiban kasih tahu, bahwa pemerintah ini baik.
Pemerintah ini menjalankan satu tugas yang mulia mewakili Tuhan di muka bumi, itu bahasa normal, itu bahasa hukum,” kata Ngabalin.
Menanggapi hal tersebut, Ratna Sarumpaet mengatakan jika munafik dan kehobongan adalah hiburan rezim ini.
Terutama bagi orang yang mendadak diangkat masuk di Istana.
Tak hanya itu, Ratna Sarumpaet pun menuding jika berbohong sah bagi ornag tersebut.
Ratna Sarumpaet kemudian beristigfar.
@RatnaSpaet: Kami tahu munafik dan berbohong sdh jadi hiburan/kebahagiaan bagi rezim dan pengusung/pendukungnya.
terutama bagi yg kaget mendadak diangkat jadi orang istana – bebohong kayak apapun sah baginya. Astaqfirullah. Puasa ini. Istiqfar …
Diberitakan sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin resmi dipercaya sebagai tenaga ahli utama Kepala Staf Presiden (KSP).
Ali Mochtar Ngabalin mengatakan jika dirinya bertugas di bawah Deputi IV KSP yang membidangi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi.
Tugas utama Ali Mochtar Ngabalin sendiri adalah mengkomunikasikan capaian kinerja pemerintah.
Ali Mochtar Ngabalin mengatakan jika penunjukan dirinya ini berawal saat dirinya dihubungi oleh Staf Khusus Presiden Nico Harjanto.
Menurutnya, Nico menyampaikan pesan dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan mengajaknya membantu pemerintah di Istana.
“Ya saya bilang terima kasih, waktu, tenaga pikiran, ilmu, saya persembahkan ke negara,” kata Ngabalin, dikutip Kompas.com.
Seperti diketahui, Ali Mochtar Ngabalin bukanlah nama baru, mantan anggota Komisi I DPR RI periode 2004-2009 ini dulu dikenal sebagai pengkritik Jokowi.
Saat itu ia masih menjadi anggota dari Partai Bulan Bintang (PBB).
Ngabalin juga dikenal sebagai anggota tim sukses (timses) pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa pada Pilpres 2014.
Kala itu Ali Mochtar Ngabalin telah bergabung dengan Partai Golongan Karya (Golkar).
Meski dulu sempat vokal melontarkan kritikan terhadap Jokowi, Ngabalin mengaku jika dalam dunia politik semua bisa berubah, hingga akhirnya ia mau bergabung dalam pemerintahan.
Ali Mochtar Ngabalin mengatakan alasannya mau bergabung dengan pemerintah saat ini adalah, supaya dapat menjadi penyambung antara kepentingan ulama dan pemerintah.
“Ya politik itu kan sebetulnya dinamis. Saya pikir teman teman di media tahu politik itu dinamis. Itulah khasanah politik yang membuat kita menjadi kaya,” ungkap Ngabalin.
[tn]