www.gelora.co - Jurubicara Jaringan Aktivis ’98, Ricky Tamba sepakat dengan ekonom senior, Dr Rizal Ramli yang mengatakan bahwa pemerintah saat ini harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan fiskal dan moneter.
Senada dengan Rizal Ramli, Ricky juga mengaku khawatir penumbangan rezim Soeharto oleh mahasiswa dan rakyat bakal terulang di era pemerintahan Jokowi-JK karena banyak janji kampanye Pilpres 2014 lalu tak kunjung diwujudkan.
“Pemerintah harus waspada dengan gerakan kritis rakyat tagih janji Nawacita," ujarnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/5).
Menurut dia, ekonomi bangsa saat ini sangat tidak menentu. Buktinya, harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi karena diserahkan ke mekanisme pasar.
"Pendidikan dan kesehatan kunci peningkatan kemakmuran rakyat jadi komoditas mahal. Sementara produksi usaha rakyat seperti pertanian sangat dikendalikan mafia dan tengkulak,” tambahnya.
Kondisi itu diperparah dengan tingkat pengangguran dan kriminalitas yang menjalar hingga pedesaan. Sementara di sisi lain banyak kepala daerah dan anggota legislatif tersangkut kasus korupsi.
Situasi ini, lanjutnya, sangat mirip suasana jelang reformasi tahun 1998. Saat itu, daya beli masyarakat melemah dan upah buruh harian juga sebatas cukup untuk menyambung hidup.
“Jokowi-JK telah gagal dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Jokowi-JK juga tidak mampu melindungi kekayaan alam Indonesia. Alih-alih meningkatkan taraf hidup masyarakat, Jokowi justru melempar isu-isu yang menutupi kegagalannya itu,” tukasnya.
[rmol]