www.gelora.co - Ada takjil bertagar #2019GantiPresiden yang dibagikan kelompok Komunitas Relawan Sadar Indonesia (Korsa). Partai Gerindra meminta partai pro Joko Widodo tak panik dengan menyebu takjil itu politis.
"Ini hak masyarakat ya yang ingin bagi-bagi takjil dan tidak melanggar konstitusi. Katanya survei Pak Jokowi tinggi, katanya tingkat kepuasan terhadap Pak Jokowi tinggi," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Jumat (25/5/2018).
"Kenapa harus panik melihat masyarakat yang menyampaikan aspirasi politiknya?" imbuh Andre.
Andre mengatakan, andai parpol pro Jokowi tak suka dengan takjil #2019GantiPresiden, mereka bisa melakukan hal serupa. Menurut Andre, jangan semua yang tak sejalan dengan pemerintah terus harus diributkan.
"Kalau nggak suka kan tinggal bagi-bagi takjil juga dengan tagline Jokowi 2 periode kan," ucap dia.
"Lebih baik parpol pro Jokowi ingatin Presiden bahwa sekarang rakyat sudah menjerit karena ekonomi semakin sulit dan harga kebutuhan bahan pokok sangat tinggi," katanya.
Dalam takjil yang dibagikan itu, ada juga tulisan #2019GantiPresiden. Ada dua banner yang juga terpampang di lokasi bertulisan 'Takjil Gratis Buka Puasa #2019GantiPresiden'.
Ketua Korsa Amirullah Hidayat mengatakan rencana pembagian takjil itu akan berlangsung selama 20 hari ke depan, dimulai dari hari ini. Ia mengatakan hari ini ada 300 takjil yang dibagikan di depan Masjid Cut Meutia itu.
"Kegiatan hari ini kita melakukan pembagian takjil bagi masyarakat yang ingin untuk buka puasa, takjil #2019GantiPresiden. Program ini adalah untuk mengingatkan rakyat Indonesia bahwa 2019 Jokowi cukup harus diganti, cukup sampai di situ aja," kata Amirullah.
[detik]