www.gelora.co - Gerakan #2019GantiPresiden merujuk lima sila dalam Pancasila.
"Nomor satu, Ketuhanan YME, orang beriman tidak takut dengan manusia, kita hanya takut kepada Allah SWT," ujar inisiator gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera saat deklarasi di depan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (6/5).
Ia berkeyakinan bahwa gerakan yang dicanangkannya ini benar dan dijamin oleh konstitusi.
Selanjutnya ke sila kedua, Mardani menyebut rakyat sudah lelah dengan presiden yang sibuk pencitraan dan tidak mau menurunkan harga sembako.
Di sila ketiga, Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini menyatakan bahwa gerakan #2019GantiPresiden terbuka bagi siapapun dan tidak memandang suku, agama dan rasnya.
"Kita semua bersaudara dan kita ingin negara dipimpin oleh presiden yang kompatibel," lantangnya di hadapan massa relawan #2019GantiPresiden.
Kemudian terkait dengan sila keempat, ia menyatakan bahwa gerakan #2019GantiPresiden merupakan hasil musyawarah mufakat dari para ulama dan pakar. Mereka satu suara bahwa 2019 harus ganti presiden secara konstitusional lewat Pemilu.
Terakhir sila kelima, Mardani menegaskan bahwa Indoensia di bawah kepemimpinan Jokowi gagal total mewujudkan keadilan sosial.
"Kita punya problem besar dalam memaksa negara hadir untuk kesejahteraan rakyat. Keadilan belum ada, makanya kita ingin 2019 ganti presiden," tegasnya.
Acara deklarasi ini juga dihadiri Ketua DPP Partai Gerindra, Habiburokhman dan aktivis Alumni 212, Neno Warisman.[rmol]