#2019GantiPresiden, Banyak Jurusnya Banyak Musuhnya

#2019GantiPresiden, Banyak Jurusnya Banyak Musuhnya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ibarat mau tarung, pengusung tagar 2019 Ganti Presiden punya banyak jurus yang akan dimainkan. Tapi, di saat bersamaan, banyak musuh juga yang menyerangnya.

Setelah kaus dan lagu, kelompok #2019GantiPresiden memainkan jurus lewat bagi-bagi takjil jelang buka puasa. Penampakan pertama pembagian takjil semacam ini bisa dilihat di depan pintu masuk Masjid Cut Mutia, Menteng, Jakarta, Kamis (24/5). Pembagian takjil selama bulan puasa biasanya tak begitu heboh disorot. Karena, hal seperti ini sudah biasa. Tapi, jadi beda dan heboh saat bungkus takjil yang berisi gorengan, lontong dan air mineral itu, dilabeli tagar #2019GantiPresiden. 

Relawan yang membagi-bagikan takjil ini menamakan diri Korsa (Komunitas Relawan Sadar Indonesia). Mereka terang-terangan menaruh dua buah banner bertulisan 'Takjil Gratis Buka Puasa #2019GantiPresiden'. Ketua Korsa, Amirullah Hidayat menyatakan, pembagian takjil akan berlangsung selama Ramadhan. Setidaknya, ada 300 takjil yang tersedia setiap hari. "Program ini untuk mengingatkan rakyat Indonesia bahwa 2019 Jokowi harus diganti, cukup sampai di situ aja," kata Amirullah. 

Menurut dia, kegiatan serupa tidak hanya dilakukan di area Jakarta. "Hari ini kita bagi-bagi takjil di sini, Insyaallah Senin besok kita akan ke Bogor, bagi-bagi takjil di depan Istana Bogor, sebagai simbolis kita harus mengeluarkan Jokowi dari Istana Bogor," imbuhnya. 

Untuk diketahui, Korsa tadinya relawan Jokowi di Pilpres 2014. Tapi kini mencabut dukungan karena menganggap jagonya itu sudah menyimpang dari rel nawacita. "Sebagai tanggung jawab moral, bagaimana kita mengalahkan Jokowi 2019 yang kita lakukan sekarang," pungkasnya. 

Aksi bagi-bagi takjil bertagar ini cukup bikin geregetan Istana. Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin komentar. "Naudzubillahimindzalik. Apa saja yang bisa mereka lakukan, lakukanlah untuk menaikkan elektabilitas, mempopulerkan dan segala macam, silakan saja. Apa saja yang mereka bikin, sesuka hatinya, mau nanti tarawih lagi, tarawih ganti presiden boleh, mau subuh ganti presiden, mau salat malam ganti presiden, mana-mana saja, sesuka hatinya, sepuas hatinya," ujar Ngabalin. 

Menurut Ngabalin, sebaiknya kelompok oposisi bersabar, menunggu waktu kampanye. "Politik itu kan indah, politik seni mengelola pikiran, rasa dan hati untuk perbuatan. Sabar-sabar sedikit kenapa sih, ada waktunya. Nanti kalau semakin banyak gaya yang tidak masuk akal, tidak rasional, nanti orang menilai 'kepingin berkuasa kebelet banget sih?'" tuturnya. 

Soal takjil ganti Presiden juga bikin geger dunia maya. "Habis takjil mungkin ga lama lagi akan ada bagi2 ketupat yang daun kelapanya sudah dikasih merek ganti presiden setelah itu mungkin bagi2 amplop THR juga ada merek ganti presiden.. kenapa ga ente bikin aja perusahaan dengan nama PT. GANTI PRESIDEN 2019..???," cuit @IndraKu26. "Waktu ini mau ganti Presiden Jokowi pake kaus oblong, gagal. saya bilang itu kerjaan wong edan. Sekarang mau diganti Pake Takjil... Wah.... Nambah sinting," kicau @JunjungUji. 

Ada yang kelakar aksi ini bentuk penistaan. "Demi sebungkus takjil trus mau ganti presiden?? Penistaan takjil ini namanya...." cuit @BagusDenTea. "Manusia gagal mereka itu. Bagi takjil itu seharusnya karena Allah bukan karena yang ingin ganti presiden !!! Sama sekali ga ada korelasinya..," timpal @BoehariM. 

Aksi ini bukan tanpa pendukung. Salah satunya datang dari elite PKS, Mardani Ali Sera. "Masyarakat yg di untungkan karena masing2 membuat kreatifitas kebaikan yaitu memberi tajil dibulan Ramadhan. Mari berhusnudzon kepada mereka yang berbuat baik. Relawan #2019GantiPresiden maupun relawan #Tetap2periode masing2 memberi tajil. Bagus," cuit @MardaniAliSera. 

Para pendukung gerakan ganti presiden pun mengganggap ini hal biasa. Tidak perlu dibesar-besarkan.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita