www.gelora.co - Semua narapidana teroris yang berada di Rumah Tahanan Cabang Salemba, Depok, Jawa Barat terlibat dalam aksi kericuhan yang dimulai pada Rabu (9/5) dinihari.
Mereka berjumlah 156 orang. Seorang napi tewas bersamaan dengan lima orang polisi kemarin.
Sementara sisanya, 155 napi bertahan dengan senjata yang dirampas dari petugas.
Aparat keamanan kemudian memberikan ultimatum kepada para napi yang masih bertahan. Pilihannya hanya dua, pertama menyerah tanpa syarat atau pilihan kedua yaitu diserbu oleh tim aparat
Ada waktu yang diberikan kepada para napi teroris (napiter) untuk memikirkan ultimatum tersebut. Sebelum batas waktu berakhir, mereka menyatakan menyerah tanpa syarat.
“Sebanyak 145 dari dari 155 keluar menyerah tanpa syarat,” ujar Menkopolhukam Wiranto di Mako Brimob.
Sementara 10 yang tidak mau menyerah diserbu di lokasi mereka bersembunyi.
“Makanya, ada bunyi tembakan, bom asap dan penyisiran yang dilakukan aparat,” jelasnya.
Setelah diserbu, 10 orang teroris langsung menyatakan menyerah.
Drama sandera Mak Brimob inipun berakhir dalam rentan waktu 36 jam pada Kamis pukul 07.15.
Saat ini, seluruh napi telah dibawa ke Nusakambangan, Cilacap untuk dipindahkan.
“Sekarang sudah dalam tol,” tukas Wakapolri Komjen Pol Syafruddin.[rmol]