www.gelora.co - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyebut alasan Prabowo Subianto belum dideklarasikan sebagai capres lantaran khawatir dikriminalisasi. Pernyataan tersebut diluruskan oleh Wasekjen Gerindra Andre Rosiade.
"Bahwa tidak benar Pak Prabowo belum deklarasi karena takut dikriminalisasi," kata Andre kepada wartawan, Senin (9/4/2018).
Menurut Andre, Prabowo tidak memiliki alasan untuk takut dikriminalisasi oleh pihak lain. Sebab, menurutnya Ketua Umum Gerindra itu bersih dari segala persoalan hukum.
"Pak Prabowo adalah figur yang bersih dan bebas dari segala permasalahan hukum," sebutnya.
Ia pun kembali menegaskan soal pencalonan eks Danjen Kopassus itu di Pilpres 2019. Prabowo, sebut Andre, pasti akan dideklarasikan sebagai calon presiden.
Gerindra akan resmi menyerahkan mandat pencapresan kepada Prabowo di Rakornas 11 April mendatang.
"Kalau bicara pencalonan pak Prabowo, insyaallah sudah fixed dan final ya," ujar Andre.
"Tinggal setelah Rakornas nanti akan terus dilakukan komunikasi dengan parpol koalisi untuk mematangkan kesepakatan kerja sama dan memutuskan siapa cawapres yang akan dipilih," imbuhnya.
Soal penyerahan mandat ini sebelumnya juga disampaikan oleh Ketua Tim Pemenangan Pilpres 2019 untuk Prabowo, Sandiaga S Uno. Ia mengatakan Rakornas akan sekaligus memberikan mandat kepada Prabowo untuk membangun mitra koalisi.
Hal ini seolah menampik pernyataan Waketum Gerindra Arief Poyuono yang menyebut alasan mengapa Prabowo belum juga dideklarasikan sebagai capres 2019. Alasannya, jika cepat-cepat mengumumkan deklarasi dan cawapres Prabowo, Gerindra khawatir dikriminalisasi.
"Kita tahu kok kalau kita cepat-cepat umumkan Prabowo dan cawapres dan parpol-parpol dan timsesnya yang akan mengusung Prabowo, nanti pasti ada kriminalisasi oleh pihak kompetitor kita dan itu pasti. Makanya, kita main tarik-ulur aja," kata Arief Poyuono kepada wartawan, Sabtu (7/4).
[dtk]