www.gelora.co - Seorang guru sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah melakukan tindak kekerasan dengan cara menampar siswanya di depan siswa lainnya. Ironisnya, kejadian ini justru direkam salah satu siswanya atas perintah guru tersebut.
Video tindakan kekerasan yang dilakukan LK terhadap L itu berdurasi 29 detik. Video itu beredar luas. Di video itu terlihat LK menampar L di depan siswa lainnya. Sebelum menampar L, LK terlihat terlebih dahulu mengelus-elus pipi L. Dalam hitungan detik, LK tiba-tiba menampar L.
Rekaman peristiwa tindak kekerasan ini pun dalam sekejap langsung menjadi viral. Peristiwa kekerasan yang terjadi Kamis (19/4/2018) pagi ini dalam hitungan jam sudah menyebar ke berbagai grup di media sosial.
Pihak sekolah pun langsung berinisiatif memanggil guru pelaku tindak kekerasan dan siswa korban kekerasan. Sementara, saat sejumlah wartawan meminta konfirmasi terkait kejadian tersebut, pihak sekolah melalui wakil kepala SMK membenarkan telah terjadi tindak kekerasan seperti yang beredar dalam rekaman video tersebut.
"Tapi yang jelas sudah diselesaikan, tadi pagi langsung kita panggil tidak perlu menunggu berjam-jam. Kita panggil juga anak yang nge-share (video). Gurunya sebenarnya sangat santun, dia juga pembina PMR, jadi tidak ada perilaku buruk sebenarnya pada guru itu. Mungkin karena dia masih muda dan mungkin dalam menegur anak dia belum banyak pengalaman," ujar IR, wakil kepala sekolah SMK itu.
Pihak sekolah sendiri mengaku jika saat ini sudah melakukan tindakan tegas terhadap guru tersebut. Meski demikian, pihak sekolah menyatakan bahwa tindakan guru ini karena terdorong emosi melihat perilaku siswa yang sudah melakukan kesalahan berulang-ulang kali seperti tidak mengerjakan tugas dari gurunya, makan di kantin saat jam sekolah, dan pelanggaran lainnya.
Siswa tersebut sudah sering diberi peringatan oleh sang guru karena melakukan kesalahan. Kesalahan siswa tersebut menumpuk hingga hampir satu tahun.
Sementara menurut siswa yang melakukan perekaman terhadap tindakan ini mengatakan, perekaman yang ia lakukan atas perintah gurunya. Semula rekaman ini hanya untuk dikonsumsi di grup kejuruan kelas, namun akhirnya video ini beredar di media sosial secara luas.
Kasus kekerasaan ini dilaporkan ke pihak Polres Banyumas. Sementara, LK dan siswanya yang menjadi korban kekerasan masih dimintai keterangan oleh polisi. (sn)