www.gelora.co - Survei Median menempatkan tingkat keterpilihan Joko Widodo di bawah angka yang ingin mengganti presiden lewat Pilpres 2019. PPP meragukan survei itu.
"Maksud dari 46,37% itu apa, karena pilihan beragam ke selain Jokowi atau sudah diframing pilihan ganti presiden?" ujar Wasekjen PPP Achmad Baidowi atau Awiek kepada wartawan, Kamis (19/4/2018).
Di survei itu, 46,37 persen responden menginginkan Pilpres 2019 jadi ajang mengganti presiden. Sementara itu 45% responden lainnya menginginkan Jokowi kembali memimpin untuk periode kedua. Masih ada 8,41% responden yang tidak menjawab.
Survei dilakukan pada 24 Maret-6 April 2018 dengan menggunakan 1.200 responden yang merupakan warga yang memiliki hak pilih dengan margin of error sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel survei dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. Quality control dilakukan terhadap 20% sampel yang ada.
Menurut Awiek, angka 46,37 persen itu tak bisa disebut sebagai indikator potensi kekalahan Jokowi jelang Pilpres 2019. Angka itu disebutnya akan fluktuatif jika Jokowi dihadapkan dengan lawannya.
"Nah dari 46,37% itu kan berafiliasi ke beberapa tokoh. Nanti kalau tokoh idolanya tidak maju, apakah angkanya tetap segitu?" tanya Awiek.
Meski demikian, dia tak mau melihat sebelah mata hasil survei itu. Awiek mengatakan PPP akan mengintensifkan kinerja untuk menaikkan elektabilitas Jokowi.
"Hasil survei ini harus menjadi pelecut semangat bagi kami untuk terus bekerja mendongkrak elektabilitas Jokowi," ucap anggota DPR itu.[dtk]