Asrul Sani |
www.gelora.co - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Asrul Sani mengakui, pemilih akar rumput PPP belum sepenuhnya mendukung Joko Widodo jika kembali menjadi calon presiden. Ini terjadi lantaran sejumlah isu miring, seperti keturunan komunis pada Pilpres 2014 masih melekat pada Jokowi.
"Indikasi survei kami itu masih sekitar 40 persen akar rumput PPP yang belum bisa move on dari pilpres 2014," kata Asrul di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat, 20 April 2018.
Asrul menuturkan jumlah pemilih PPP di Indonesia mencapai 8,2 juta jiwa. Artinya ada lebih dari 3,2 juta pemilih akar rumput yang masih belum bisa menerima Jokowi karena stigma negatif pada pemilu sebelumnya.
Hal tersebut menurut Arsul akan menjadi kewajiban PPP untuk memberikan informasi yang benar kepada mereka. "Termasuk saya dan Romy (Ketua Umum PPP Romahurmuziy) harus sering turun ke daerah," ujarnya.
Ia menuturkan jika dilihat dari sejarah antara PPP dengan Jokowi memang mempunyai cerita yang panjang. Soalnya, pada pemilu sebelumnya PPP dengan Jokowi selalu berlawanan. "Bahkan di Pilgub Jakarta PPP tidak mengusung Jokowi. Karena itu wajar kalau kemudian di akar rumput belum semuanya menerima Pak Jokowi."
Asrul yakin 40 persen pendukung PPP tidak akan lari ke partai lain pada pemillu tahun depan. Soalnya, masing-masing partai sudah punya segmentasi pemilih. "Saya kira enggak ada yang incar lah," ujarnya. [tempo]