www.gelora.co - Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta tetap legowo ketika ditanya terkait rilis survei Cyrus terhadap elektabilitas partai politik dimana Hanura terancam gagal masuk Parlemen.
"Ya biarin saja, itu kan yang ngomong survei," kata OSO usai memberikan orasi kebangsaan di Universitas Sangga Buana YPKP, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/4).
Sambil berseloroh, ketua DPD RI itu mengatakan bahwa hasil sebuah survei sebetulnya bergantung pada pihak yang membiayainya.
"Itu kan tergantung yang bayar surveinya siapa?" sebut OSO.
Lembaga survei Cyrus Network merilis hasil survei terbarunya, Kamis (21/4). Survei yang dilakukan pada 27-3 April 2018 melibatkan 1.239 responden dari 123 desa/kelurahan di 34 provinsi. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sebesar 3 persen.
Hasilnya, 1. PDIP 26,9 persen, Partai Golkar 11,5 persen, Partai Gerindra 11,5 persen, PKB 7,3 persen, Partai Demokrat 5,0 persen, PPP 4,3 persen, Partai Perindo 4,3, persen PKS 3,5 persen, Partai Nasdem 3,3 persen, PAN 1,5 persen, Partai Hanura 1,0 persen, Partai Berkarya 0,8 persen, PSI 0,3 persen, Partai Garuda 0,3 persen, dan PBB 0,2 persen. Dan, yang elum memutuskan 13,6 persen, tidak memilih 0,8 persen, serta rahasia/tidak menjawab 3,8 persen.
Untuk diketahui, UU 7/2017 tentang Pemilu mengatur ambang batas Parlemen adalah 4 persen dari total suara sah nasional di pemilu legislatif.[rmol]