Ketua Panitia FUI Tepis Korban Bagi-bagi Sembako Tewas di Monas

Ketua Panitia FUI Tepis Korban Bagi-bagi Sembako Tewas di Monas

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Forum Untukmu Indonesia (FUI) angkat bicara soal acara sosial yang mereka lakukan pada Sabtu, (28/4/2018) kemarin. 

Penasehat FUI, Syahrianta Taringan menepis kalau acara yang digelarnya tersebut bermuatan politis.

"Politis apaan?, ini murni kok acara sosial. Tidak ada itu yang namannya kegiatan politik," ujar Syahrianta saat dikonfirmasi, Senin (30/4/2018).

Selain itu, Syahrianta juga membatah kalau acara yang digelarnya itu memakan korban jiwa.

"Ini (korban tewas) juga bohong. Orang yang meninggal itu bukan di acara kami, melainkan di rumah sakit," terang dia.

Diceritakan Syahrianta, orang yang dikabarkan meninggal di acaranya itu adalah orang yang memang sudah sakit sebelumnya.

"Jadi ceritanya gini, ini orang datang dari Masjid Istigal mendengar ada pengobatan geratis di sini (Monas), dia akhirnya datang ke sini. Namun karena sakitnya parah akhirnya kami membawanya ke rumah sakit. Dan orang ini akhirnya meninggal di rumah sakit. Jadi itu ceritanya sebenarnya," Syahrianta menjelaskan.

Syahrianta mengaku keberatan, kalau acara yang digelarnya di Monas tersebut tak mengantongi izin.

"Emangnya Monas ini milik saya?. Karena Monas ini bukan milik saya sudah pasti saya minta izin dong," pungkasnya.

Sementara itu seperti diketahui, sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno curiga dibalik kegiatan yang diselenggarakan di Monas oleh Forum Untukmu Indonesia (FUI), Sabtu (28/4) lalu bermuatan politis.

Atas dugaan itu, Wagub yang akrab dipanggil Sandi itu, kini sedang mendalami laporan tersebut. Bahkan jika kecurigaannya terbukti, orang nomor dua di Jakarta ini tak akan segan memanggil panitia acara.

“Saya dikasih tahu yang Monas ada kemungkinan itu belakangnya politik juga. Jadi ini mau di cek juga,” ujarnya di Balaikota DKI, Senin (30/4). 

Diketahui, di acara yang dikemas dengan festival kebudayaan di Monas kemarin, dua orang bocah laki-laki tewas akibat berdesak-desakan.

Kedua korban masing-masing bernama Mahesa Junaedi (12) dan M Rizky Saputra (10). Saat ditemukan dua warga Pademangan, Jakarta Utara itu dalam kondisi pingsan sebelum kemudian dibawa ke rumah sakit.

Kuat dugaan korban kehabisan oksigen. Korban akhirnya meninggal di RSUD Tarakan, Gambir, Jakarta Pusat.

"Saya juga sudah minta Pak Wagub (Sandiaga Uno) memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal," ujar Wakil Ketua DPRD DKI M.Taufik.

"Apalagi itu warga saya, keduanya warga Pademangan Barat, yang RT 04/01 dan RT 04/12, yang bawa mayatnya ke kuburan Ambulanc saya lho. Saya minta panitia jangan lari," tegas Taufik. [tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita