www.gelora.co - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengkritik cara Presiden Jokowi mencari simpati rakyat dengan memberi uang tunai dan bahan pokok dalam kunjungan kerja ke daerah-daerah.
Cara Jokowi menyerahkan bantuan dengan melempar dari dalam mobil dinas, alias "Bantuan Langsung Lempar", pun jadi sorotan organisasi gerakan mahasiswa ini.
KAMMI meminta, Jokowi di ujung masa jabatannya lebih berusaha merealisasikan janji-janji kampanyenya yang belum terwujud.
"Kami melihat, apa yang dipertontonkan oleh Presiden Jokowi jauh dari sikap kenegarawanan. Seharusnya presiden fokus pada penyelesaian program dan janji kampanye, bukan bagi-bagi sembako," terang Ketua Umum KAMMI, Irfan Achmad Fauzi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/4).
Pembagian bantuan oleh Jokowi dengan mengerahkan aparat keamanan, menurutnya akan memancing kecurigaan publik yang mengartikannya sebagai kampanye terselubung menjelang Pemilihan Presiden 2019.
"Hal ini karena dilakukan pas mendekati pilpres saja, kenapa tidak sejak dulu? Apalagi dengan embel-embel foto Presiden Jokowi," gugatnya.
Selain itu, KAMMI menilai, pembagian bahan makanan pokok seharusnya menjadi tugas Kementerian Sosial, atau oleh Kementerian Perdagangan dan Bulog lewat operasi pasar.
"Jadi bukan dengan cara langsung atas nama bantuan Presiden. Ini kental kepentingan untuk mendongkrak simpati rakyat," tegas Irfan. [rmol]