Intimidasi #2019GantiPresiden, Ini Penjelasan Satpol PP DKI

Intimidasi #2019GantiPresiden, Ini Penjelasan Satpol PP DKI

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Insiden intimidasi massa #2019GantiPresiden kepada sejumlah massa #DiaSibukKerja di Car Free Day Sudirman-Thamrin, Minggu (29/4/2018) terus menuai kecaman.

Ironisnya, aksi barbar itu terjadi di ruang publik yang bukan hanya menjadi milik satu golongan saja.

Tak sedikit pihak yang mengecam atas aksi gerakan yang selama ini digaungkan kubu kontra Joko Widodo itu.

Pertanyaannya, dimana Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) anak buah Anies-Sandi saat peristiwa tersebut terjadi?

Kepala Satpol PP DKI Yani Wahyu mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk membubarkan aksi intimidasi massa #2019GantiPresiden kepada pengguna kaus #DiaSibukKerja.

Menurut Yani, jika pihaknya melakukan tindakan represif dengan membubarkan pengguna dua kaus tersebut, pihaknya khawatir menimbulkan keributan yang lebih besar.

“Karena kami tidak mau berbenturan. Saya katakan sekali lagi, bahwa ini akan jadi pembelajaran,” kata Yani di Balai Kota DKI, Senin (30/4/2018).

Yani menyadari, kampanye eksistensi politik yang dilakukan dua kubu itu tidak boleh diselenggarakan di areal CFD.

Pada hari tersebut, lanjut Yani, pihaknya sudah menegus masing-masing kubu untuk keluar dari areal CFD.

“Jadi tidak dibiarkan. Kami bertugas. Tapi kalau kami bertugas malah menimbulkan kegaduhan yang lebih besar lagi, kami mengalah lebih dulu,” jelas Yani.

Meski demikian, Yani menyesali areal CFD dicemari dengan aksi politik yang diwarnai dengan intimidasi itu.

Menurutnya, CFD memiliki konsep sebagai kampanye mengurangi polusi udara sekaligus dimanfaatkan warga untuk olahraga dan interaksi.

“Saya mengimbau kepada masyarakat, manfaatkan CFD ini dengan sebaik-baiknya tanpa membuat kegaduhan,”

“Selanjutnya, tentu buat pengalaman dan pembelajaran untuk kami, untuk seterusnya,” katanya.

Untuk selanjutnya, Yani menegaskan bahwa pihaknya akan lebih tegas lagi di masa menatang terkait penggunaan CFD.

“Kami akan memastikan, tidak digunakan selain untuk peruntukan CFD,” tandas Yani.

Untuk diketahui, sebelumnya sebuah video viral di media sosial menunjukkan sejumlah orang berkaus #2019GantiPresiden di acara Car Free Day Sudriman-Thamrin, diduga mengintimidasi orang berkaus #DiaSibukKerja.

Dalam video berdurasi 2 menit 26 detik itu, massa berkaus #2019GantiPresiden nampak menyoraki mereka yang memakai kaus #DiaSibukKerja.

Massa berkaus #2019GantiPresiden juga tampak sempat menyawer dengan cara memberikan uang kepada orang berkaus #DiaSibukKerja sambil bertanya ‘Dibayar berapa sih?’.

Kemudian, ada pula seorang perempuan dengan kaus #DiaSibukKerja diduga juga dapat intimidasi.

Ironisnya, perempuan tersebut saat itu tengah bersama bocah laki-laki yang sampai menangis akibat ketakutan.

Meski begitu, sang ibu dengan lantang berani melawan segerombolan massa #2019GantiPresiden dan balik menghardik.

“Kita gak takut. Kita benar,” tegas sang ibu kepada anak lelakinya yang sudah menangis ketakutan.

“Kita gak akan pernah takut,” tegas sang ibu lagi.

“MasyaAllah kalian ini. MasyaAllah…” pekiknya kepada massa #2019GantiPresiden.

“Ibu-ibu kalian perlakukan seperti ini?!”

“Muslim apa kalian?!” kecamnya.[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita