www.gelora.co - Presiden Jokowi dituding banyak mengingkari janji kampanye. Bukan itu saja, kebijakan yang diambilnya juga tidak pro rakyat. Dengan demikian kepemimpinan Jokowi telah dinilai gagal.
“Kami memandang pemerintahan Indonesia dibawah kepemimpinan Jokowi telah gagal menjalankan amanat konstitusi,” kata Inisiator Pemuda Karawang Bergerak (PKB) Andre Lukman, di Karawang, beberapa waktu lalu.
2019 merupakan momentum bagi rakyat Indonesia merebut kembali Indonesia ke pangkuan ibu pertiwi
Atas pertimbangan itulah, PKB merespon kondisi kebangsaan hari ini dengan melakukan “Penggalangan 100.000 Petisi Masyarakat Karawang untuk Mendukung #2019GantiPresiden” di Kabupaten Karawang.
Acara penggalangan petisi tersebut dilakukan pada Minggu pagi, bersamaan dengan kegiatan car free day (CFD) dengan titik kumpul di Lapangan Karangpawitan Kabupaten Karawang.
Andre menjelaskan, Gerakan #2019GantiPresiden hari-hari ini menjadi topik pembahasan, baik di kalangan elit, maupun akar rumput masyarakat Indonesia.
Gerakan ini adalah gerakan konstitusional, tidak melanggar konstitusi, sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi yang dianggap tidak pro terhadap rakyat kecil.
Jika Indonesia masih dipimpin oleh kepemimpinan yang sama dengan hari ini, menurut Andre, maka sangat membuka peluang Indonesia semakin jauh dari apa yang telah dicita-citakan oleh para pendiri bangsa, yakni terwujudnya Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Karena itulah, pemuda Karawang merasa perlu melakukan perombakan secara fundamental tata kelola negara yakni dengan kembali ke Undang-Undang Dasar 1945.
“Caranya, ya dengan mengganti pemimpin republik dengan sosok pemimpin yang mempunyai kepemimpinan yang kuat, rela berkorban, komitmen dan konsisten dalam perjuangan kebangsaan demi kepentingan nasional,” kata Andre.
Andre menambahkan, momentum Pemilihan Umum 2019 yang akan datang merupakan momentum bagi rakyat Indonesia merebut kembali Indonesia ke pangkuan ibu pertiwi, dan momentum mengembalikan kedaulatan rakyat dalam berbangsa dan bernegara. [swa]