Indef: Tak hanya masalah bola, sektor pangan kita juga kalah dengan Thailand

Indef: Tak hanya masalah bola, sektor pangan kita juga kalah dengan Thailand

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Institute for Developement of Economic (Indef) menilai sektor pertanian Indonesia sudah jauh tertinggal dari negara tetangga, seperti Thailand. Padahal, luas lahan di Thailand jauh lebih sempit dibanding Indonesia.

Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto mengatakan, dengan lahan yang sedikit, Thailand mampu menjadi eksportir beras terbesar kedua di dunia.

"Pasar beras Thailand 22 persen di dunia," kata Eko di kantornya, Rabu (18/4).

Negara Gajah Putih tersebut berada satu peringkat di bawah Vietnam. Berdasarkan data World Stock Export, dari 15 negara eksportir pangan, Thailand berada diperingkat ke-2 di bawah Vietnam.

Eko menjelaskan, ekspor Thailand sangat tinggi sebab produksinya banyak dan penduduknya sedikit. Mereka juga mampu mengelola stabilitas pangan di dalam negeri.

"Ekspor dia terhadap GDP lebih tinggi, penerimaan dia dari jualan ke luar negeri sisi total relatif secara stabil. Kita kalah bukan hanya main bola tapi juga pangan. Padahal penduduk di sana 68 juta, kita 250 juta jiwa," ujarnya.

Selain itu, pemerintah Thailand juga dikenal memiliki komitmen yang tinggi dalam mengembangkan sektor pertaniannya. Oleh sebab itu mereka mampu merajai pasar beras di dunia.

Eko mengungkapkan, sebetulnya Indonesia juga sudah mampu melakukan ekspor beras. Namun jumlahnya sangat sedikit dan masih melakukan impor.

"Indonesia masuk 10 besar konsumen importir beras di dunia. Ini gambaran bahwa sektor pertanian kita belum terurus dengan benar, sehingga relatif dari pemerintahan yang manapun sektor pertanian tidak diperhatikan dengan sungguh-sungguh." [mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita