www.gelora.co - Lembaga Media Survei Nasional (Median) menunjukkan elektabilitas nama mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo mengalami kenaikan. Bahkan, elektabilitas Gatot menjadi yang tertinggi di luar nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Gatot mendapatkan angka 7,0 persen; sementara Jokowi masih teratas dengan 36,2 persen; diikuti rivalnya, Prabowo Subianto, 20,4 persen.
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Ahmad Hanafi Rais menyampaikan, hal yang wajar jika elektabilitas Gatot tinggi. Karena, banyak anggota masyarakat yang menyukai Gatot Nurmantyo.
Sehingga, nama Gatot makin terkenal di panggung politik nasional. "Saya sudah katakan banyak yang suka sama Pak Gatot," ujar Hanafi, saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (18/4).
Meski elektabilitas Gatot cukup menjanjikan,PAN belum bisa bertindak lebih jauh untuk menyikapi Gatot. Sebab, sampai saat ini partainya masih menunggu hasil survei internal tentang calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres). "Saat ini kita menunggu hasil survei internal. Nanti dapat diketahui berapa persen elektabilitasnya di survei kami," ungkapnya.
Di samping itu, Hanafi menegaskan, persoalan lebih dalam soal capres akan diserahkan kepada ketua umum dan petinggi PAN lainnya. Kemudian, ia juga meminta pertimbangan dari Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan pimpiman lainnya. Sampai saat ini PAN belum menentukan arah koalisinya pada pilpres 2019.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan, sebanyak 46,37 persen masyakarat menginginkan pergantian presiden pada pilpres mendatang. Memang, kata Rico, elektabilitas mantan panglima itu masih jauh di bawah Prabowo, tetapi menaik, tidak menurun.
"Seperti anak tangga, Prabowo itu sebulan lalu ada di anak tangga ke-21 dan sekarang berada di anak tangga ke-20. Berarti ini sedang turun. Sedangkan, Gatot yang tadinya di tangga kelima, sekarang ada tangga di tujuh," kata Rico.
[rol]