![](https://4.bp.blogspot.com/-t4WCHn5iQac/WuBQaOd1SrI/AAAAAAABtaA/ukm9pgwHydIuN2s3rhKX_DwQy3RGdrSrQCLcBGAs/s640-rw/gatot_nurmantyo3.jpg)
www.gelora.co - Masyarakat dunia pada hari ini hidup dalam persaingan global yang sangat terbuka.
Demikian pandangan mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo saat Urun Rembuk Nasional bertema "Membangun Optimisme Masa Depan Indonesia Dalam Perspektif Nasional dan Global" di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (25/4).
"Saat ini kita hidup dalam kompetisi global, di mana pimpinan negara duduk bersama seolah akrab, tetapi dalam hatinya 'lu saingan gue nih'," ujar Gatot.
Gatot menyatakan, saat ini persaingan global yang terjadi tidak lepas dari perubahan gejala alam. Perkembangan pembangunan yang mengorbankan lingkungan sudah menghadirkan krisis pemanasan global.
Ia mencontohkan kondisi lingkungan di utara Afrika. Meski cukup banyak kandungan minyak bumi, jelas Gatot, mata air di wilayah tersebut mulai kering.
"Sebagai akibatnya, kita akan melihat dalam 2-3 tahun mendatang akan banyak pengungsian besar-besaran dari Afrika sana karena mereka tidak bisa hidup lagi di sana," ucapnya.
Persaingan global, lanjut Gatot tidak hanya mengancam sumber air tetapi juga pangan. Pertumbuhan penduduk yang kian masif tanpa diiringi produksi pangan maka akan menjadi ancaman lain dalam kehidupan masa depan.
"Akan terjadi juga kelangkaan pangan. Mengapa demikian? Karena jumlah penduduk semakin hari semakin besar," demikian Gatot.[rmol]