Bamsoet: Jangan Sampai Investasi China Rugikan Pekerja Lokal

Bamsoet: Jangan Sampai Investasi China Rugikan Pekerja Lokal

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ketua DPR Bambang Soesatyo senang dengan investasi besar dari China di Indonesia. Namun, dia kurang senang dengan serbuan tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Indonesia, yang “merebut” lapangan kerja dari buruh lokal.

Makanya, saat menerima Dutabesar China untuk Indonesia Xiao Qian di Senayan, Rabu (18/4), Bambang pun langsung membahas masalah ini. Dia meminta para investor China yang menanamkan modal di Indonesia tidak membawa TKA dari negaranya. Mereka harus memanfaatkan tenaga kerja dari Indonesia.

"Kami sangat senang investor RRT (Republik Rakyat Tiongkok/China) banyak berinvestasi di Indonesia. Tetapi, jangan sampai investasi RRT di Indonesia justru merugikan tenaga kerja dalam negeri. Para pekerja lokal seolah tersingkir oleh pekerja asing," ucap politisi yang akrab disapa Bamsoet, tanpa tedeng aling-aling.

Dalam pertemuan itu, Bamsoet didampingi Wakil Ketua DPR Utut Adianto, Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Widya Yudha, dan Wakil Ketua Komisi I DPR Asril Tanjung, dan anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Sedangkan Xiao Qian datang dengan ditemani Kepala bagian Politik Wang Shikun, Atase bidang Politik Zhu Yarong, serta Penasehat bidang Politik Xu Hangtian. 

Dari informasi yang diterima Bamsoet, saat ini banyak TKA China bekerja di berbagai bidang. Mulai dari buruh, pekerja infrastruktur, hingga pekerjaan yang mengandalkan kekuatan fisik lain-lainnya. Hal ini jelas sangat menyecewakan. Sebab, masih banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan pekerjaan.

"Proyek-proyek RRT di Indonesia harus bisa banyak menyerap tenaga kerja Indonesia. Boleh saja mendatangkan pekerja dari RRT, tetapi dengan klasifikasi khusus yang kemampuannya tidak dimiliki pekerja Indonesia," tegas politisi Partai Golkar itu.

Selain membahas TKA, di kesempatan itu, Bamsoet dan Xiao Qian juga membicara masalah hukuman kerja sama. Bamsoet berharap, hubungan kerja sama antara Indonesia dengan China terus meningkat di berbagai sektor. Kualitas hubungan yang seimbang dan saling menghormati antara kedua negara harus terus dikembangkan.

"Indonesia dan RRT merupakan dua negara besar di dunia. Hubungan yang ada tidak sebatas membahas hubungan bilateral saja, tetapi juga isu kawasan dan dunia. Saya senang hubungan bilateral antara Indonesia dan RRT terus membaik dari tahun ke tahun," ujarnya.

Kata Bamsoet, di bidang ekonomi, hubungan Indonesia-China terus mengalami peningkatan. Nilai perdagangan antara Indonesia dan China pada 2017 mencapai  63,358 miliar dolar AS. Jumlah tersebut meningkat 17 persen dibanding 2016, yaitu 47,59 miliar dolar AS.

"Peningkatan nilai perdagangan ini membuktikan kedua negara memiliki hubungan yang berkelanjutan dalam kerja sama ekonomi. Perdagangan yang saling menguntungkan dan seimbang harus lebih kita tingkatkan lagi," ajaknya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita