Anak Gorok Ibu Kandung hingga Kepala Terpisah dari Leher, Ternyata Depresi Tak Lulus SMK

Anak Gorok Ibu Kandung hingga Kepala Terpisah dari Leher, Ternyata Depresi Tak Lulus SMK

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Anak bunuh ibu kandung ditangkap

www.gelora.co - Kasus anak bunuh ibu kandung di Klaten Jawa Tengah menguak fakta mencengangkan. Pelaku diduga mengalami depresi lantaran tidak lulus ujian SMK.

Sejak saat itu, kondisi kejiwaan pelaku bernama Budiyanto (33) tidak stabil. Puncaknya, Budiyanto nekat menggorok ibu kandungnya sendiri Juwariyah (60) hingga kepalanya terpisah dari leher, Minggu malam (30/4).

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Suardi Jumaing menjelaskan, peristiwa pembunuhan terjadi sekira pukul 21.00 WIB. Malam itu, suami korban yang juga ayah pelaku, Rohmat (60) pergi menghadiri acara tasyarukan di kampungnya.

Setelah pulang dari acara tersebut, Rohmat terkejut saat mendapati tubuh istrinya tergeletak bersimbah darah di rumahnya di Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Klaten, Jateng.

“Jadi selama ini korban tinggal bersama anaknya dan suaminya, dan saat sang suami pulang ke rumah, ia mendapati tubuh istrinya sudah terbujur bersimbah darah,” terang Suardi, Senin (30/4).

Melihat istrinya bersimbah darah dengan kondisi leher putus, Rohmat berlari keluar rumah sambil berteriak minta tolong. Tak berselang lama, Rohmat pingsan.

Mendengar teriakan Rohmat, warga berdatangan dan langsung mengamankan pelaku. Selanjutnya, melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.

“Untuk pelaku langsung kami amankan, tetapi untuk motifnya belum bisa kami ketahui. Hal ini karena pelaku tidak bisa diperiksa karena tidak nyambung. Saat kami tanya jawabannya hanya bau kembang seperti itu,” ucapnya.

Sementara itu, kondisi suami korban, Rohmat juga masih syok sehingga belum bisa dimintai keterangan.

Suardi menambahkan, selama ini Budiyanto memang diketahui mengalami gangguan kejiwaan. Gangguan kejiwaan tersebut sudah dideritanya sejak lulus SMK pada tahun 2003 lalu.

Bahkan saat kambuh, Budiyanto sempat melakukan percobaan bunuh diri. Selama ini Budiyanto memang masih rutin kontrol ke RSJ Soejarwadi. Dan terakhir Budiyanto kontrol pada 9 Februari 2018 lalu. [psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita