www.gelora.co - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pernah diejek lantaran menyebut ada triliunan rupiah milik WNI yang “bocor” ke luar negeri. Namun, kata Prabowo, pernyataannya tersebut akhirnya diakui kebenarannya oleh pemerintahan Jokowi.
“Waktu dulu saya bicara dan saya mengatakan, Indonesia kebocorannya Rp 1.000 triliun tiap tahun, saya diejek, dibilang Prabowo ngawur, Prabowo mengada-ada, Prabowo bukan ahli ekonomi, baca bukunya di mana. Ternyata sesudah satu-dua tahun, Menteri Keuangan Pemerintah Jokowi sendiri mengakui ada ribuan triliun rupiah yang berada di luar negeri,” kata Prabowo saat berpidato di Hotel Sutan Raja, Kabupaten Bandung, Jabar, Jumat (30/3) kemarin.
Pernyataan yang dimaksud Prabowo terkait kebijakan Tax Amnesty yang pernah disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi. Saat itu, Jokowi juga mengakui ada Rp 11 triliun uang milik WNI yang ‘menginap’ di luar negeri.
“Menteri Keuangan sendiri yang mengaku, Rp 11 ribu triliun lebih uang Indonesia menginap di luar negeri. Berarti Prabowo benar, dong,” tukas Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan Indonesia mengalami ketimpangan ekonomi. Salah satunya adalah uang milik WNI yang mengalir ke luar negeri.
“Kekayaan kita tidak tinggal di republik kita, kekayaan kita terus menerus mengalir ke luar negeri,” tandasnya.
Pengakuan Jokowi
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mengantongi data soal jumlah dana warga negara Indonesia (WNI) yang disimpan di luar negeri. Menurut versi Kementerian Keuangan, jumlahnya Rp 11.000 triliun.
Hal ini disampaikan oleh Jokowi dalam acara sosialisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (1/8/2016) silam.
“Banyak sekali uang milik orang Indonesia di luar (negeri). Ada data di kantong saya, di Kemenkeu di situ dihitung ada Rp 11.000 triliun yang disimpan di luar negeri. Di kantong saya beda lagi datanya, lebih banyak. Karena sumbernya berbeda,” ujar Jokowi.
Dia mengatakan, pemerintah akan membawa pulang kembali uang-uang itu lewat program tax amnesty. Sehingga bisa membantu untuk membangun ekonomi di dalam negeri.
“Yang paling penting bagaimana uang-uang itu bisa dibawa kembali ke negara kita. Karena kita perlu partisipasi saudara-saudara sekalian untuk negara dan bangsa,” kata Jokowi kepada 10.000 peserta sosialisasi tax amnesty.[swa]