www.gelora.co - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengungkapkan, raibnya uang sejumlah nasabah di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Ngadiluwih Kabupaten Kediri pada Senin (12/3), diduga ada keterlibatan oknum internal bank. Kejahatan itu sendiri menggunakan modus alat perekam data (skimming).
"Ini kemungkinan ada oknum di bank itu terlibat. Saya masih mengatakan kemungkinan karena ini masih pendalaman," ungkap Setyo di studio bro's musik Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (16/3).
Jenderal bintang dua ini menegaskan bahwa ini hanyalah perilaku oknum bukan korporasinya. Dan sampai saat ini, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan apakah si oknum tersebut memainkan sistem di bank hingga uang puluhan nasabah itu raib.
"Ini sedang diteliti apakah saat memasukan ATM atau dalam sistemnya diselewengkan," tegasnya.
Lalu, ketika dirinya ditanya apakah kejahatan tersebut sudah berlangsung cukup lama atau tidak, dirinya pun belum bisa memastikan. Tapi, yang jelas tindakan seperti itu cukup terorganisir.
"Ini kejahatan korporasi. Ini sindikat terorganisir. Dan kita tahu bahwa awalnya di Bali ada yang ditangkap, Polda Metro sudah melakulan penangkapan," ucapnya.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat agar tak usah panik dan gelisah dalam mengahadapi masalah tersebut. Terlebih lagi yang menjadi korban sampai uangnya hilang.
"Kami menghimbau kepada masyarakat tetap tenang karena sedang melakukan penyelidikan, tidak ragu-ragu melakukan jasa perbankan. Pasti ini akan terungkap nanti," tandasnya.
Sekadar informasi, 33 orang melapor ke polisi karena uang tabungannya raib di BRI Unit Ngadiluwih Kabupaten Kediri pada Senin (12/3). Uang tabungan milik nasabah itu tiba-tiba berkurang dengan variasi antara Rp 500 ribu, Rp 4 juta, bahkan ada juga yang mencapai Rp 10 juta. Setelah diselidiki, para nasabah tersebut telah menjadi korban skimming.[mdk]