www.gelora.co - Kemarin (Jumat, 16/3) kelompok Pro Demokrasi (Prodem) menggelar aksi di depan Istana Negara. Mereka mengaku menyesal pernah mendukung Joko Widodo.
Hari ini (Sabtu, 17/3), giliran Komunitas Relawan Sadar (Korsa) yang menyatakan menyesal pernah mendukung Jokowi.
Kordinator Komunitas Relawan Sadar (Korsa), Amirullah Hidayat, kepada redaksi mengajak pihak-pihak yang sebelumnya mendukung dan kini kecewa pada Jokowi untuk menggagalkan upaya Jokowi menjadi presiden lagi lewat Pilpres 2019.
"Kondisi negara mengalami kolaps atau hancur di semua bidang. Dapat di lihat dari utang yang telah mencapai Rp 4.000 triliun lebih dan tidak punya kemampuan bayar. Menteri Keuangan Sri Mulyani malah mengatakan pemerintah akan menambah utang untuk membayar bunga utang yang jatuh tempo," ujarnya.
"Ini sungguh miris. Negara yang sebesar Indonesia tidak punya kemampuan membayar utang. Ini terjadi karena Jokowi selaku presiden tidak mampu memimpin negeri ini," sambung Amirullah.
Dia juga menyoroti gelombang tenaga kerja asing yang belakangan ini tiab di Indonesia. Sementara di sisi lain, jumlah pengangguran usia produktif di dalam negeri masih tinggi.
"Kita sayangkan statement presiden agar izin tenaga kerja asing dipermudah," masih kata tokoh muda Muhammadiyah ini.
"Kalau di tahun 2019 Jokowi masih terpilih kembali sebagai presiden maka Korsa selaku relawan yang terlibat menaikan Jokowi tahun 2014 lalu, yakin Jokowi akan makin membawa kehancuran di negeri ini," sambungnya.
Dia mengatakan, bersama semua elemen Korsa dirinya akan berusaha menyakinkan rakyat untuk tidak memilih Jokowi.
"Kita akan beri penjelasan kepada rakyat tentang kepemimpinan Jokowi hari ini yang tidak berpihak kepada rakyat. Jokowi hanya berpihak kepada asing. Ini kewajiban moral kami menyelamatkan bangsa dan negara," demikian Amirullah Hidayat.[rmol]