www.gelora.co - Nama Mahfud MD semakin santer diisukan sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Hal ini membuat dirinya mengklarifikasi isu tersebut di dalam akun media sosial Twitternya, @mohmahfudmd.
Dengan tegas dirinya mengatakan tidak ingin, namun bukan tidak bersedia.
"Saya tidak pernah menawarkan diri untuk menjadi cawapres, misalnya, tidak memasang baliho, tidak meminta dimasukkan ke dalam survai, bahkan tidak melobi kepada parpol.
Itu artinya saya tidak ingin. Tetapi tidak ingin bukan berarti tidak mau. Kalau mengatakan tidak mau itu sombong", ujarnya.P
Hingga salah seorang netizen memberikan komentar kepadanya,"Etika seorang santri, tdk pernah minta jabatan, tapi kalau diberi amanat selalu siap, luar biasa Prof @mohmahfudmd"P
Mahfud pun memberikan komentar balasan.
Menurut Mahfud, dirinya menerapkan hadist nabi.
"Saat nyantri diajari hadits Nabi kpd Abdurrahman bin Samurah.
”Jangan kamu minta dan buru jabatan karena kalau banget kamu akan dibiarkan bekerja sendiri oleh Allah, tapi jangan tolak jika diminta karena kalau kamu peroleh jabatan itu karena diminta sebagai amanah maka Allah akan menolong dlm tugasmu”.
Netizen dengan akun @Indahwa42695171 kembali memberikan balasan,"Kalo setelah di kasih amanah oleh allah dan dia berhianah kpd allah maka hanya menunggu waktu azab allah akan datang kepada dia yang di kasih amanah.
Betul apa salah prof ,mohon di koreksi kalo salah ,karna berbagi ilmu itu indah".
"Betul. Betul sekali", ujar Mahfud.
Dikabarkan sebelumnya, Mahfud sempat digadang-gadang sebagai wakil ideal Jokowi.
Namun, Mahfud mengaku hanya menyerahkan sepenuhnya terhadap mekanisme yang ada di masing-masing parpol serta Jokowi sendiri.
Sebab, kata Mahfud, pada akhirnya yang memutuskan siapa cawapres bagi Jokowi ialah partai koalisi pemerintahan dan Jokowi.
Selain itu, Mahfud juga mempersilahkan kepada partai-partai mengolah namanya sebagai cawapres Jokowi.
Penilaian ideal ini dikemukakan oleh Koordinator Divisi Korupsi Politik ndonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz.
Donal menilai, Mahfud memenuhi tiga syarat capres dan cawapres yang ideal menurut ICW.
Kriteria tersebut, yakni harus sosok bersih dan negarawan, memiliki visi penegakan hukum dan demokrasi yang kuat dan konsisten, berani melawan mafia hukum dan mafia bisnis.[tn]