![]() |
Agum Gumelar |
www.gelora.co - Pidato Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto soal Indonesia bubar pada tahun 2030 dianggap bukti kekhawatiran kondisi bangsa terkini.
"Kami prihatin sekarang ada radikal berkembang, kemudian ada residu dari reformasi yaitu kebebasan yang teramat bebas," ujar anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Agum Gumelar di Kantor Lemhanas, Jakarta Pusat, Minggu (25/3).
Agum cenderung menangkap pernyataan Prabowo itu semata alarm tentang bahaya radikalisme yang mengancam bangsa. Bahaya ini tidak tampak, ditambah lagi kebebasan bersuara yang kini semakin tidak terkontrol.
Namun begitu, kata Agum, rakyat Indonesia harus tetap gagah dan optimistis menatap ke depan.
"Dalam situasi prihatin ini saya mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia jangan keprihatinan ini membawa kita menjurus pada sikap pesimis. Tidak ada itu pesimis," tegasnya.
"Kita harus optimis, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar," demikian Agum.[rmol]