www.gelora.co - Sebelum menjadi korban pembunuhan ayah tirinya, Tiara (13) sempat membacakan teks pidato perpisahan di sekolahnya.
Siswi kelas VI SDN 04 PERIUK, Kota Tangerang, tersebut membacakan teks pidato perpisahan dalam acara perpisahan dengan teman-teman dan gurunya di sekolah.
Rencanannya tahun ini, ia akan meninggalkan SD tersebut dan melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Pidato tersebut berisi ucapan kesedihan yang dirasakan Tiara dan teman sekelasnya karena akan berpisah dengan sekolah tempat mereka menuntut ilmu.
Dalam teks pidato tersebut ia mengucapkan terimakasih kepada semua guru di sekolahnya yang telah memberikan ilmu selama enam tahun.
Teks pidato perpisahan ini, menjadi kenangan terakhir teman-teman Tiara di sekolahnya.
Tiara ditemukan tidak bernyawa di kamar rumahnya, bersama ibunya bernama Ema (40) dan kakak perempuannya Nova (20), Senin (12/2/2018) atau beberapa hari setelah membacakan pidato perpisahan itu.
Berdasarkan hasil otopsi, Tiara tewas dengan tujuh luka tusukan benda tajam dibagian perutnya.
Rabu (14/2/2018), jenazah Tiara dikuburkan di Pemakaman Umum Tari Kolot, Sepatan, Tangerang, pada pukul 10.30 WIB.
Ia dimakamkan terpisah dengan ibu dan kakak tirinya, karena kemauan dari ayah kandungnya yang bernama Jaelani.
"Saya mau dia dimakamkan disini agar dekat dengan rumah saya," tutur Jaelani kepada TribunJakarta.com.
Wakapolsek Jatiuwung AKP Gunawan yang hadir di pemakaman tersebut mengatakan, teks pidato perpisahan dibacakan lagi ketika Tiara dimakamkan.
"Tadi teks pidatonya dibacakan lagi, oleh satu diantara beberapa temannya," ucap AKP gunawan kepada TribunJakarta.com
Hal ini juga dibenarkan Maryati yang merupakan tetangga di kediaman Tiara tinggal.
"Tadi di pemakaman ada yang membacakan pidato terakhir Tiara, sepertinya itu teman sekolahnya," ucap Maryati.[tn]