www.gelora.co - Satu unit mobil patroli polisi menghalangi jalur sepeda di Kota Sukabumi menjadi sorotan publik. Foto mobil tersebut diunggah salah satu akun di media sosial (medsos) Facebook. Unggahannya direspons ribuan warganet dan mendapat beragam komentar.
Penelusuran detikcom, Kamis (15/2/2018), gambar tersebut berada di Jalan Veteran atau tepatnya jalur satu arah menuju bundaran Tugu Adipura, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Di lokasi tersebut lajur hijau yang memang khusus untuk sepeda.
Belum dapat dipastikan apakah mobil polisi yang menghalangi jalur itu sengaja berhenti untuk parkir atau hanya menepi sejenak. "Kumaha masyarakat bisa bener ari anu nyontohkeun titah bener na eu kiye, (Bagaimana masyarakat bisa benar kalau yang mencontohkan benarnya seperti ini)," tulis pemilik akun bernama Fauzhan Pratama.
Foto yang diunggah Fauzhan pada Rabu (14/2) itu dibanjiri aneka komentar warganet lainnya. "Sepeda roda empat," sindir pemilik akun bernama Leni Maryani.
Ada sejumlah warganet menyoroti hal berbeda soal foto tersebut. Seperti disampaikan akun Luthfi Fahreza. Dia menduga polisi yang membawa kendaraan itu lagi menerima telepon.
"Eta mah nuju narima telepon heula. Pan ulah bari nyetir mreun mun teleuponan mah (Itu sedang menerima telepon dulu. Kan jangan sambil nyetir jika sedang teleponan)," tulisnya.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo mengaku menerima kritikan warganet soal foto tersebut. Namun dia perlu mencari fakta sebenarnya berkaitan kenapa mobil patroli polisi itu menghalangi jalur sepeda.
"Terimakasih atas kritik dan saran. Kami akan mempelajari situasi pada saat itu seperti apa. Karena dalam situasi tertentu memang menutup jalan pun bisa dilakukan," kata Susatyo melalui pesan singkat yang diterima detikcom, Kamis (15/2/2018).
Susatyo meminta warganet untuk tidak begitu saja menginterpretasikan suatu gambar sebelum mengetahui kejadian yang sesungguhnya. "Kan bisa jadi memang sedang bertugas, posisinya tidak sedang parkir, harus dilihat dulu situasinya. Tapi kalau memang tidak tepat, tentu akan kita evaluasi," kata Susatyo. (dtk)