www.gelora.co - Pemerintah dan penegak hukum didesak untuk segera bertindak tegas memberikan sanksi bagi produsen obat yang mengandung DNA babi pada suplemen makanan merek Viostin DS dan Enzyplex.
Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto mengatakan bahwa langkah tegas itu harus segera diambil karena memang kesalahan seperti itu tidak bisa diselesaikan hanya dengan permintaan maaf.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan, diantaranya dengan menarik obat-obatan tersebut dari peredaran luas.
"Harus ditarik semuanya," desaknya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (15/2).
Tidak hanya itu, kata dia, selain menarik semua produk itu, produsen obat yang mengandung barang haram bagi umat muslim itu juga harus ditindak secara hukum.
"Harus ada konsekwensi hukum. Biar jadi pembelajaran kedepannya," tekan Andrianto.
Jika pemerintah dan pemangku kepentingan tidak segera melakukan itu, menurut Andrianto, masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam tentu sangat keberatan.
"Mayoritas kita pemeluk Islam. Sedangkan Babi dan turunannya diharamkan. Pihak produsen tentu paham soal ini. Jangan sampai ada unsur kesengajaan untuk bikin instabilitas yang berujung pada harmoni publik," tegasnya.
Nah, ketidakseriusan pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut menurut dia juga bakalan berimbas pada tingkat keterpilihan Presiden RI Joko Widodo yang juga menjadi petahana pada Pilpres 2019.
"Jangan apalagi kita memasuki tahun politik," pungkas Andrianto.[rmol]