www.gelora.co - Pernyataan Ketua MPR, Zulkifli Hasan yang menyebut lima fraksi di DPR setuju LGBT menuai kontroversi. Dalam hal ini, Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM Muhammadiyah, Maneger Nasution menjelaskan bahwa publik harus memahami perkataan itu secara mendalam.
“Dengan metodologi tafsir tersuruk itu akan dapat dipahami bahwa Zulhas sedang ingin mengatakan kepada publik agar diskursus soal LGBT harus dibuka dan terbuka untuk umum. Dan, metode Zulhas itu nyatanya, anggota DPR yang terlibat dalam Panja RKUHP akhirnya buka suara ke publik menyampaikan bahwa keadaan di Panja begini, begono,” katanya kepada Kiblat.net melalui rilisnya pada Rabu (24/01/2018).
Maneger mengatakan tidak banyak pejabat negara yang berani mengambil tanggung jawab merespon isu LGBT. Menurutnya, Zulkifli termasuk yang konsisten mensosialisasikan bahwa legalisasi LGBT itu bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, UU Perkawinan, dan moral bangsa.
“Ia seolah tak gentar mempertaruhkan jabatannya, meskipun ia disomasi. Sejatinya pejabat negara yang sevisi merapatkan barisan, bukan justru saling menohok,” tegasnya.
Oleh sebab itu, ia menekankan bahwa publik sejatinya berterima kasih atas keberanian dan konsistensi seorang Zulkifli Hasan ketika merespon soal LGBT. Ia menyebutkan, kalau bukan karena pernyataan Zulhas, bisa jadi publik tidak mengetahui informasi apapun soal RUU tersebut.
“Coba bayangkan sekira Zulhas tidak menabuh pernyataan ‘tersuruk’ itu, publik belum tentu mendapat informasi apapun apa yang terjadi di Panja RKUHP ketika mereka membahas soal LGBT,” jelasnya.
[kn]