www.gelora.co - Penunjukan pejabat tinggi Polri sebagai pelaksana tugas (plt) gubernur Sumatera Utara (Sumut) dan Jawa Barat (Jabar) menuai sorotan dari Presidium Indonesia Police Watch (IPW).
Ketua IPW Neta S Pane mengatakan, ada dampak positif dan negatif perihal penunjukan Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Irjen Pol Mochamad Iriawan, dan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Martuani Sormin, sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Menurut Neta, dampak positif dari keputusan itu adalah kepercayaan institusi lain terhadap perwira Polri aktif. Sementara itu, dampak negatifnya adalah munculnya pro dan kontra di DPR.
Sebab, kata Neta, banyak perwira Polri yang bertarung dalam Pilkada di beberapa daerah pada tahun ini.
“Selain itu, akan muncul tanda tanya, apakah pejabat di Kemendagri tidak ada lagi ada lagi yang punya kapabilitas untuk menjadi plt gubernur," kata Neta, Jumat (26/1).
Menurut dia, untuk menghindari polemik berkepanjangan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo perlu menjelaskan latar belakang rencananya tersebut. Neta juga berharap Polri menolak rencana dan usulan mendagri itu.[tsc]