www.gelora.co - Presiden Joko Widodo telah mengajukan surat pergantian Panglima TNI kepada DPR. Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto ditunjuk untuk menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo, yang memasuki masa pensiun pada Maret 2018 mendatang.
Anggota Komisi I DPR Jazuli Juwaini menilai, proses pergantian tersebut merupakan hal yang wajar. Nanti, lanjut dia, pihaknya tinggal menguji pemahaman dan komitmen calon Panglima TNI dalam menjaga NKRI dari berbagai ancaman negara.
"Pengajuan pergantian Panglima sesuai konstitusi dan undang-undang adalah hak prerogatif Presiden. Presiden mengajukan nama kepada DPR. Kita akan uji (fit and proper test) di Komisi I, mudah-mudahan lancar," kata Jazuli dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/12/2017).
Ketua Fraksi PKS itu mengapresiasi kepemimpinan Gatot selama menakhodai institusi TNI.
"Jenderal Gatot membanggakan selama memimpin TNI, paham betul dimensi ancaman aktual terhadap negara dan mampu membangun kedekatan TNI dengan rakyat secara baik. Terpenting, beliau mampu menggabungkan komponen nasionalisme dan relegius sebagai mata rantai perjuangan bangsa," kesan Jazuli.
Dengan catatan prestasi dan pengabdian tersebut, Jazuli berharap Gatot terus berkarya dan berkontribusi bagi negara. Sebaliknya, ia menaruh harapan terhadap Marsekal Hadi jika resmi menjadi Panglima TNI bisa melanjutkan warisan baik yang ditorehkan Gatot Nurmantyo.
"Tentu kita semua mengharapkan penggantinya nanti mampu melanjutkan warisan yang baik, mampu membaca dan mengantisipasi potensi ancaman terhadap pertahanan negara dengan baik, dan terus mengembangkan profesionalisme TNI sehingga makin disegani musuh dan dicintai rakyat," pungkas Jazuli.[tsc]