Viral! Pakai Kaus Berlogo Palu Arit, Seorang Perempuan Hebohkan Warganet

Viral! Pakai Kaus Berlogo Palu Arit, Seorang Perempuan Hebohkan Warganet

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Netizen dibuat heboh oleh seorang perempuan yang memakai kaus berlogo Partai Komunis Indonesia (PKI). Peristiwa itu terjadi pada Kamis, (23/11/2017), sekira pukul 16.30 WIB.

Dalam video yang diunggah oleh pemilik akun Facebook @Uky449MuslimCyber 19 jam lalu, perekam nampak bertanya kepada seorang perempuan yang memakai kaus berlambang palu arit itu tentang sejarah komunis dengan nada tinggi. Ia juga memberitahu agar tidak memakai kaus itu lagi.

Terlihat juga seorang wanita berkerudung biru, memakai helm, ngotot membela perempuan yang memakai kaus berlambang palu arit tersebut.

Pria yang merekamnya pun ngotot untuk merekam kaus yang dipakainya. Perempuan berbaju merah logo PKI itu lalu bilang; "Aduh duh, enggak penting".

Lalu pria yang merekamnya menjawab; "Bukannya masalah enggak penting. Penting bagi Indonesia. Tahu enggak kamu komunis itu siapa?" ucapnya.

Hingga saat ini video ini sudah dibagikan 5.243 kali di-share. Kemudian netizen yang mengomentarinya sudah mencapai 942 akun, bahkan mendapat 1.400 tanda suka di FB.

Menurut sebagian netizen yang mengomentarinya, kalau melihat kasus seperti itu harus berhati - hati dan segera laporkan kepada pihak yang berwenang.

"Sebagai saran kalau mendapati ada masarakat yang pakai atribut/baju berlambang palu arit, jangan main hakim sendiri dan jangan puĺa di serahkan kepada Polisi, tapi langsung saja di bawa ke markas TNI, biarlah TNI yang menasihatinya. Ok," tulis akun @Ashir Budion.

"Setiap Orang yang sudah dewasa yang memakai baju PKI pasti dia tau soal sejarah PKI, gak mungkin banget kalau dia gak tau soal sejarah PKI. Dia pakai baju PKI pasti karena dia paham PKI itu seperti apa..

Cewek yang pake jilbabnya toxxl,, bikin malu umat islam aja.. Udah tau yg pake baju PKI salah eh yg salah malah di belain," ujar akun @Noi Andreas. [okz]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita