Rochmadi Tak Menduga Satu Sel dengan Ketua DPR

Rochmadi Tak Menduga Satu Sel dengan Ketua DPR

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Rochmadi Saptogiri tengah tertidur di kasur busanya di sel berukuran sekitar 2,5x5 meter persegi di Rutan Klas I Cabang KPK, Jakarta, Senin dini hari, 20 November 2017.

Ia terbangun dan tak menduga kedatangan penghuni baru di selnya, yakni Ketua DPR RI sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto.

"Enggak (menduga). Masa' menduga-duga, enggak, enggak tahu (sebelumnya)," ujar Rochmadi saat ditemui di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (22/11).

Rochmadi Saptogiri merupakan auditor utam Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menjadi tersangka kasus dugaan penerimaan suap Rp 240 juta dan gratifikasi Rp 3,5 miliar dan pencucian uang terkait pemberian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Tahun 2016.

Rochmadi yang mengenakan batik lengan panjang warna krem berada di Pengadilan Tipikor Jakarta untuk mengikuti sidang perkaranya.

Sementara, Setya Novanto merupakan tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan KTP elektronik Kemendagri Tahun 2011-2012 dengan kerugian negara Rp 2,3 triliun.

Novanto yang telah berstatus tahanan dijemput dari tempat prmbantaran, Rumah Sakit Cipto Mangunksumo (RSCM) Jakarta ke gedung KPK dan langsung ditahan di rutan baru KPK pada Senin dini hari, 20 November 2017.

Rochmadi menceritakan, sebelumnya dirinya sempat melihat pemberitaan di televisi di dalam rutan bahwa Novanto akan ditempatkan di Rutan KPK. Namun, ia tak menduga Novanto bakal satu sel dengan dirinya.

"Ya saya tahu, kan ada di running text di tv," ujarnya.

Rochmadi menambahkan, selain dirinya dan Novanto, Sujendi Tarsono alias Ayen, juga berada di dalam sel yang sama.

Ayen merupakan pengusaha asal Medan yang menjadi tersangka atas kasus suap Bupati Batubara, OK Arya Zulkarnaen.

Novanto Sulit Tidur

Rochmadi menceritakan, ia belum sempat banyak berbincang dengan Novanto pada malam awal kedatangan Ketua DPR itu. "Ya saya say hello, kan saya belum kenal, kenalan lah," ujarnya.

Pada malam itu, Rochmadi coba melanjutkan istirahatnya selepas sedikit berbincang dengan Novanto. Namun, ia masih mendapati Novanto belum bisa memejamkan matanya.

Menurut Rochmadi, memang Novanto kesulitan tidur pada malam pertama dan kedua dia tinggal di dalam tahanan.

"'Kan hampir semuanya begitu. Saya aja tiga hari enggak tidur, hehehe..," aku Rochmadi diikuti tawanya.

Ia menduga Novanto sulit tidur pada malam-malam awal penahanan karena kaget dengan kondisi dirinya yang saat ini berada di dalam tahanan.

Meski begitu, menurutnya hal itu wajar dan manusiawi terjadi pada seorang tahanan baru.

Lantas, Rochmadi sebagai sesama tahanan berupaya memberikan dukungan kepada Novanto.

"Saya bilang, yah harus sabar. Enggak, bukan saya menasihati. Mana berani saya begitu," aku Rochmadi.

Meski sulit tidur di malam hari, lanjut Rochmadi, terkadang Novanto juga mudah mengantuk dan tertidur pada siang hari.

"Yah seperti panjenangan lihat lah," katanya.

Ikut Salat Berjemaah

Menurut Rochmadi, Novanto terlihat masih kurang sehat dan lemas saat berada di dalam sel. "Yah seperti panjenengan (Anda) lihat, yah seperti itu. Ya (masih lemas)," ujarnya.

Ia menceritakan, Novanto lebih banyak beristirahat di dalam sel. Meski begitu, Novanto sudah bisa berbaur dengan tahanan pria lainnya. Bahkan, Novanto ikut salat berjemaah di ruang bersama tahanan.

"Kegiatannya salat, ahlamdulillah beliau (Novanto) salat. Kita selalu jemaah. Kalau Pak Ayen enggak lah. Pak Ayen aja yang enggak salat, kalau yang lainnya kita jemaah," ungkapnya.

Ia menambahkan, Novanto terbilang orang yang ramah dengan para tahanan lainnya meski berlatar belakang sebagai Ketua DPR RI dan ketua umum partai besar.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita