Pertemuan Sandi dan Jawara Tanah Abang Penakluk Hercules

Pertemuan Sandi dan Jawara Tanah Abang Penakluk Hercules

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Selasa (7/11) memperkenalkan sejumlah orang yang ia sebut sebagai tokoh masyarakat Tanah Abang, di Ruang Balairung, Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat. Tak ada yang menyadari kehadiran jawara Tanah Abang, Haji Muhammad Yusuf bin Muhi atau akrab disapa Bang Ucu di antara orang-orang tersebut.

"Saya alhamdulillah kedatangan perwakilan masyarakat Tanah Abang dan menerima masukan-masukan, tokoh-tokoh masyarakat, senior-senior, yang selama ini aktif dalam memberdayakan masyarakat dan memberikan masukan tentang pola-pola penataan yang mudah-mudahan bisa lebih efektif ke depan," kata dia.

Bang Ucu merupakan salah satu tokoh yang disebut pernah menguasai Tanah Abang. Ia disebut mampu menaklukan kelompok Hercules. Ia pun sangat dihormati oleh Wakil DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung.

Pemprov DKI mengakui kehadiran Bang Ucu sangat membantu proses evakuasi PKL di Tanah Abang. Pada masa Jokowi dan Ahok memimpin DKI, ia pun membantu proses relokasi ke Gedung G. Bang Ucu kini telah bertobat dan lebih banyak menghabiskan waktu beribadah.

Menurut Sandiaga, tak ada kesepakatan dengan para tokoh itu. Bang Ucu dan teman-temannya, yang lahir dan besar di Tanah Abang, hanya memberikan masukan-masukan. Kepada Sandiaga, Bang Ucu menceritakan kondisi perekonomian di Tanah Abang yang kini sedang lesu. Pedagang kaki lima (PKL) berusaha menyambung nafkah, memenuhi kebutuhan anak dan istri mereka.

Bang Ucu dan tokoh lainnya meminta Sandiaga memberikan solusi yang berkeadilan kepada para PKL. Sebagai balasannya, mereka bersedia mendukung apapun yang diputuskan pemerintah selama dapat menjamin kesinambungan ekonomi di wilayahnya. Kebijakan yang tidak berkesinambungan itulah, kata Sandi, yang menyebabkan para PKL dan orang-orang seperti Bang Ucu kembali ke jalan meski telah ditata dan direlokasi ke tempat lain.

"Penertiban yang sebelumnya itu terbukti nggak memiliki keberlanjutan. Nggak ada sustainability-nya. Nah ini yang jadi tantangan buat Pak Anies dan saya," kata dia.

Pembangunan kawasan Tanah Abang dalam pola yang berkesinambungan dan berkeadilan. Itulah salah satu hal yang dibicarakan oleh Sandiaga, Bang Ucu, dan warga Tanah Abang lain. Sandiaga berharap perbincangan itu bisa memperkaya data yang sedang dikumpulkan pemprov DKI untuk memastikan kebijakan yang akan diambil sudah sesuai harapan warga setempat. Selain itu, ia berharap dapat meningkatkan potensi ekonomi di Tanah Abang.

Di depan Bang Ucu dan para wartawan, Sandiaga menyatakan bahwa secara jangka panjang, Tanah Abang akan ditata dengan konsep transit oriented development (TOD). Ia menggadang-gadang bahwa kawasan tersebut akan kembali dibangun menjadi pusat ekonomi Asia Tenggara. "Kapasitasnya nggak kalah sama Grand Baazar di Istanbul atau di beberapa tempat di belahan dunia lain," kata dia.

Sandiaga juga menyebut Tanah Abang sebagai kawasan yang memiliki nilai historis. Secara geografis, Tanah Abang juga terletak di tengah kota Jakarta dengan aksesibilitas yang baik. Artinya, kawasan ini berpotensi untuk meningkatkan akses komersial maupun ekonomi masyarakat Jakarta.

Hampir sepekan lalu, Sandiaga memang pernah berkata akan mengajak preman Tanah Abang berdiskusi mengenai penataan. Ia akan menampung masukan dari preman-preman tersebut. Namun, bagi Sandiaga, mereka yang hadir bukanlah preman. Ia menganggap Bang Ucu dan kawan-kawan yang menyambanginya di Balai Kota sebagai bagian dari tokoh masyarakat.

"Pernyataan saya waktu itu mengatakan bahwa, kalau preman ada di Tanah Abang, mereka harus diajak bicara juga karena mereka adalah bagian dari ekosistem yang harus ditertibkan," kata dia.

Dalam penataan Tanah Abang, Sandiaga ingin menerapkan sistem yang terbuka. Tidak ada yang dikecualikan. Artinya, semua unsur dilibatkan dan ditampung masukannya.

Secara jangka pendek, Sandiaga menjamin kebijakan yang diambil akan memuliakan pejalan kaki di area Tanah Abang. Ia beberapa kali menyebut tumpahnya 300 ribu penumpang dari Stasiun Tanah Abang ke jalan-jalan di sekitar Tanah Abang sebagai salah satu masalah yang harus diselesaikan.

Selain itu, penataan Tanah Abang sekaligus merupakan upaya pemberdayaan pedagang kaki lima. Upaya ini juga akan menjadi langkah penataan dan penertiban sistem transportasi. Sandiaga ingin memastikan pembangunan dari trotoar hingga jalan terkoordinasi dengan baik, disertai sosialisasi yang cukup.

Salah seorang warga Tanah Abang yang menyambangi Sandiaga, Supadmo, mengatakan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Ia menyerahkan proses penataan kawasan Tanah Abang kepada pemerintah dan berharap kebijakan yang ada akan meningkatkan harkat, derajat, dan martabat pedagang kaki lima "Kami hanya mendukung, masyarakat Tanah Abang mendukung kebijakan pemerintah," kata dia.

Ditanya mengenai kebijakan sebelumnya yang diklaim tidak berkelanjutan oleh Sandiaga, ia menolak berkomentar. "Kami nggak mau bicara," ujar dia sembari berlalu. [rci]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita