Pasca Penolakan Bachtiar Nasir, NU-FPI di Cirebon Sepakat Damai

Pasca Penolakan Bachtiar Nasir, NU-FPI di Cirebon Sepakat Damai

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Penolakan terhadap Bachtiar Nasir di Garut merembet ke Cirebon. Namun ketegangan tak berlangsung lama, NU dan FPI di Cirebon bersepakat untuk damai.

Hari ini (8/11/2017), Polres Cirebon menjembatani kedua ormas itu untuk menggelar pertemuan dan menyatakan sikap untuk tetap menjaga situasi daerah tetap kondusif.

Pertemuan digelar di aula Mapolres Cirebon dengan dihadiri perwakilan dari PCNU Cirebon, GP Ansor Cirebon, FKUB, dan FPI. Sejumlah poin pun disepakati demi menjaga situasi kondusif.

Ketua PCNU Cirebon KH Aziz Hakim didampingi Sekretaris GP Ansor Cirebon Masyuri Wahid mengatakan perwakilan ormas Islam yang hadir dalam pertemuan itu telah sepakat untuk bergandengan tangan dalam menjaga situasi kondusif. Menurutnya, tidak ada perbedaan antara NU dan FPI, karena keduanya merupakan ahlussunah wal jamaah.

"Sudah tercapai beberapa poin kesepakatan. Intinya kita mengedepankan situasi kondusif daerah. Yang terjadi di daerah lain, termasuk di Garut, tidak akan kita bawa atau kembangkan ke sini," katanya kepada detikcom setelah menggelar pertemuan di Mapolres Cirebon.

Selain sepakat untuk bergandengan tangan dalam menjaga situasi daerah kondusif, sambungnya, NU dan FPI sepakat untuk mengembangkan dakwah dengan cara yang menyejukkan.

Di tempat yang sama, Ketua FPI Cirebon Habib Ayip Al Habsy mengatakan sedikitnya ada empat poin kesepakatan NU dengan FPI Cirebon. Pihaknya dan NU akan lebih mengedepankan ukhuwah islamiyah dan saling tabayun agar tidak mudah terpancing.

"Kita juga akan mendorong untuk melakukan program dakwah yang menyejukkan. Dan, tidak kalah penting, kita akan menjalin kerja sama dalam kegiatan NU dengan FPI Cirebon," tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Cirebon AKBP Risto Samodra mengatakan keduanya sudah sepakat untuk saling tabayun dan menjaga situasi daerah tetap kondusif. Dalam menyikapi berita hoax yang dapat memancing konflik, sambung Risto, hal itu akan dikembalikan langsung kepada pengurus daerah masing-masing dari ormas tersebut.

"Agar konflik itu tidak merembet, soal berita hoax akan dikembalikan ke daerah masing-masing. Yang penting, mereka sudah sepakat untuk mengembangkan dakwah yang menyejukkan," tandasnya. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita