Pak Jokowi Mau Masuk Golkar Atau Tidak?

Pak Jokowi Mau Masuk Golkar Atau Tidak?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Pasca penahanan Setya Novanto oleh KPK, wacana yang mendorong Presiden Joko Widodo mengambil alih kursi Ketua Umum Partai Golkar mulai berhembus.

Hal itu karena realitas politik menunjukkan bahwa Jokowi memerlukan peran Golkar sebagai teman politik yang bisa diandalkan untuk memenangkan Pilpres 2019. 

Selain itu, Jokowi tidak bisa hanya bergantung pada kekuatan PDIP untuk memenangkan kompetisi 2019 yang diprediksi akan berlangsung amat ketat.

Menanggapi itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Sarmuji, mengakui bahwa tokoh dari luar Golkar bisa diusulkan untuk menjabat ketua umum. 

Apalagi, selama ini partai beringin memiliki kedekatan dengan Jokowi yang ditunjukkan lewat dukungan politik untuk Pilpres 2019. 

"Tentu bisa kalau Jokowi jadi kader Golkar lebih dulu. Lebih baik tanyakan ke Pak Jokowi mau masuk Golkar atau tidak," kata Sarmuji usai diskusi "Beringin Diterpa Angin" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11). 

Di tempat yang sama, peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, menilai peluang Jokowi memimpin Golkar bisa terbuka karena politik tidak bersifat absolut. Dalam politik selalu terbuka opsi-opsi. 

"Tetapi harus ikut aturan main," ucap Siti. 

Senada dengan Sarmuji, Siti Zuhro menyarankan Jokowi mau melewati mekanisme yang ada di Partai Golkar jika memang berniat memimpin Golkar untuk mengamankan langkahnya di 2019. 

"Tidak bisa ujug-ujug langsung ditancapkan sebagai Ketua Umum, kecuali Jokowi sudah menjadi kader," terang Zuhro. 

Kemarin, analis politik, Pangi Syarwi Chaniago, menyebut kriteria utama dari calon pengganti Novanto adalah orang yang benar-benar bersih dari segala persepsi buruk publik, terutama dalam isu korupsi.

Kriteria utamanya tentu yang bersih, karena Golkar hari ini kan hantamannya adalah kasus korupsi oleh ketua umumnya," ujar Pangi dalam diskusi bertajuk "Siapa Pantas Mengisi Kursi Ketua DPR" di Bale Soto, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (34/11).

Karena itu, ia tidak menepis peluang Jokowi untuk menggantikan Novanto. Jokowi yang terkenal bersih, di samping catatan langkah politiknya yang selalu menghasilkan kemenangan, bisa menjadi kunci penyelamat Golkar. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita