www.gelora.co - Cerita tentang Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang mempertanyakan anggaran viral di media sosial. Curhat dari pasukan oranye itu juga disertai dengan foto petugas yang sedang bekerja.
Salah satu akun di Facebook mengunggah kembali curhat PPSU itu disertai dengan tiga foto. Akun itu juga menuliskan pengunggah pertama curhat PPSU tersebut harus menandatangani surat pernyataan karena ceritanya telah ramai dibagikan di media sosial.
Dalam foto yang diunggah, tertera tulisan dari rangkuman percakapan pengunggah status dengan Ketua PPSU Tebet Timur bernama Sidik. Foto surat pernyataan yang ditandatangani oleh warga bernama Shinobu juga turut dibagikan kepada netizen.
"Kira-kira begini yang bisa gue rangkum percakapan gue sama pak Sidik, ketua PPSU wilayah Tebet Timur," demikian penggalan tulisan yang menyertai foto PPSU tersebut seperti dilihat detikcom, Kamis (23/11/2017).
"Anggaran DKI untuk PPSU khususnya pasukan oranye cukup besar, Mas. Tapi ya Mas tahu sendiri, dari hulu dananya memang ada besar tapi sampe ke muara ya menyusut. Gak tahu ke mana," sambungnya.
Sementara itu, Lurah Tebet Timur, Yunaenah, membantah mengenai informasi yang berkembang liar di media sosial tentang petugas PPSU tersebut. Yunaenah menegaskan tidak ada Ketua PPSU yang bernama Sidik.
Yunaenah pertama kali tahu pada Senin (20/11) saat atasannya menanyakan kebenaran dari curhat PPSU tersebut. Dia langsung mengecek kepada stafnya mengenai kepastian informasi itu.
"Saya dapat berita, langsung saya pagi-paginya saya tanyakan ke PPSU," kata Yunaenah saat ditemui detikcom di kantornya, di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2017).
Hasil pengecekannya membuktikan bahwa Sidik tak ada dalam daftar nama anggota PPSU. Tak berhenti di situ, Yunaenah juga mengumpulkan jajarannya dan petugas PPSU untuk mengklarifikasi informasi tersebut.
"Lalu saya tanya lagi, pagi-paginya kita panggil, briefing dengan sekel dan kasi, siapa yang pernah diwawancarai, dengan tidak usah menyebut nama karena takut menyebut nama dipanggil Pak Sidik," tuturnya.
Akhirnya Yunaenah memutuskan melakukan rekonstruksi foto yang menjadi viral di media sosial. Dia bersama sejumlah anggota PPSU reka ulang posisi petugas saat sedang bekerja. Tujuannya adalah untuk mengetahui siapa orang yang mengambil foto tersebut.
"Lalu hari Selasa ke lokasi, kita rekonstruksi, siapa yang upload foto ini. PPSU tidak ada. Kan kita memang ada foto-foto yang dikirim ke grup, memang harus laporan. Siapa yang upload foto seperti ini. Tidak ada. Semua tidak ada yang mengaku. Memang tidak ada yang berbuat. Langsung ke lokasi. Ini lokasi di mana. Kita cari," imbuhnya.
Setelah itu, petugas langsung mengetahui orang yang mengambil foto bernama Shinobu. Keterangan itu dicocokkan dengan orang yang pertama kali mengunggah curhat pasukan oranye di Facebook bernama Bimo Aditya. Keduanya diketahui berteman.
Kemudian, Yunaenah bersama seluruh elemen warga mendatangi rumah Shinobu. Dia mengklarifikasi terhadap informasi yang viral di media sosial.
"Langsung kita ke situ. Ketemu sama Shinobu. Sama ibunya. Ada fotonya. Langsung dia tanyakan. Dia memang foto-foto. Terus saya bilang kata-kata dari siapa? Dari saya Shinobu. Jadi Shinobu bilangnya kata-katanya seperti ini," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Shinobu meminta maaf kepada Lurah dan seluruh elemen masyarakat. Dia mengaku telah merekayasa curhat dari petugas PPSU. Dia mengaku tak tahu banyak soal anggaran.
"Saya bilang Shinobu. Saya mau nanya. Yang Pak Sidik itu siapa? Datang langsung ada fotonya. Nggak ada, Bu. Apa ada PPSU namanya Pak Sidik atau disamarkan namanya? Tidak ada, Bu. Terus siapa, Bu? Saya hanya merekayasa curhat PPSU. Saya tanya lagi. Berarti PPSU namanya pak sidik nggak ada ya? Nggak ada. Ini PPSU udah banyak nih karena saya kan langsung tanya. Terus anggaran yang mana yang nggak sampai? Gaji siapa yang tidak diberikan?" terang Yunaenah.
Mengakui kesalahannya, Shinobu pun bersedia menandatangani surat pernyataan yang bermeterai. Dia juga mengaku salah telah menyampaikan informasi yang tidak benar.
Teman Shinobu, Bimo Aditya, yang telah menyebarkan foto curhat pasukan oranye itu juga menandatangani surat pernyataan serupa. Persoalan ini telah diselesaikan secara kekeluargaan di kantor kelurahan.
[dtk]