Felix Siauw Doakan Penolak Acaranya Dilapangkan Hatinya

Felix Siauw Doakan Penolak Acaranya Dilapangkan Hatinya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Dai muda Felix Siauw batal mengisi pengajiannya bertema “Antara Wahyu dan Nafsu” di Masjid Manarul Islam, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (04/11/2017).

Pengajian dibatalkan setelah kelompok massa beridentitas sejumlah badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) Bangil melakukan aksi demonstrasi menolak kehadiran Felix Siauw di masjid itu.

Menyikapi kejadian itu, Felix menyampaikan doa kebaikan bagi para penolak acaranya tersebut.

Pantauan hidayatullah.com lewat akun media sosial di Instagram, Felix pun menyampaikan pengakuannya atas kejadian itu.

“Pertama-tama, saya mengucapkan jazakallahu khairan katsiran, jazakallahu bil jannah, semoga Allah berikan balasan berupa surga bagi jamaah yang hadir di Masjid Manarul Islam,” ungkapnya memulai kesaksiannya.

Sejatinya, tutur Felix, dia sudah berada di sana sejak pukul 08.00 WIB, namun dia dipaksa meninggalkan Masjid oleh pihak Polres setempat, dengan alasan ada ormas yang mendemo di depan Masjid.

“Saya paham yang hadir di Masjid kesemuanya adalah umat yang Allah pilih, yang dicintai Allah dan juga mencintai Allah, tak takut apapun dan tak berharap apapun kecuali Allah.

Begitu juga semua gabungan laskar-laskar Islam yang sudah bersiap sedia, dengan jumlah dan kekuatan Allah pinjamkan pada mereka, semoga Allah saksikan keberpihakannya,” tuturnya.

Felix bertutur, ia sudah sampaikan sedari awal, saat muncul penolakan dan fitnah serta tuduhan kepadanya oleh segelintir orang, bahwa yang ia cari ridha Allah, apapun kondisinya.

“Saya serahkan semua pada panitia, jika panitia suka, apapun saya akan penuhi. Hanya panitia sangat ditekan oleh pihak berwenang, akhirnya memutuskan membatalkan (acara),” ungkapnya.

Sempat terjadi ketegangan antara gabungan laskar yang lalu menyusul Felix dengan pihak kepolisian. Mereka meminta dengan sopan 2 menit saja agar Felix bisa menyapa jamaah pengajian.


Potongan video menggambarkan massa berseragam banom NU saat menolak kehadiran Felix Siauw di Masjid Manarul Islam, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (04/11/2017) pagi.

Namun pihak kepolisian bergeming, kata Felix, “Demi menjaga kamtibmas, segelintir ormas yang memprotes lalu dimenangkan, dan kajian harus dibatalkan, saya tidak boleh kembali ke Bangil.”

“Bahkan ketika ayahanda kami, KH Nurcholish Mustari, tokoh Bangil yang sekaligus sesepuh, datang dengan tongkatnya, pun tak bisa melunakkan hati pihak kepolisian

Subhanallah, Allah yang melapangkan hati mereka, dan juga melembutkan lisan dan amal mereka, kedzaliman itu mereka terima, dan saya pun dengan berat hati pergi dari Bangil,” ungkap Felix.

“Para pembubar kajian berteriak gembira, riang bak menang perang, lalu mengunggah berita kemana-mana dengan versi mereka sendiri, memelintir dan memfitnah,” tuturnya.

“Alhamdulillah…”

Lalu pada tulisan selanjutnya, ia mengungkapkan, semakin tinggi tahapan dakwah, semakin besar pula tantangan. “Ibarat kompetisi bola, kini kita sudah memasuki final. Tandanya, polarisasi terjadi, gesekan makin menguat.”

Namun, Felix menyakini bahwa Allah tidak tinggal diam.

“Saya berdoa semoga Allah bukakan hati nurani mereka, menanamkan iman dan kecintaan, serta pembelaan pada agama,” ungkapnya.

“Saya juga mendoakan saudara saya GP Ansor dan Banser, semoga Allah berikan mereka izzah, hingga mampu memuliakan agama, santun dan lembut pada saudara seiman,” lanjutnya.

Ia pun mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga dari Bangil. Yakni semangat, pelukan, doa, dari semua ikhwan, nasihat dan genggaman tangan dari para kiai dan asatidz.

“Saya dikarunai Allah di Bangil, lebih dari yang saya minta. Yakni kesabaran, harapan, serta hikmah dalam jalan dakwah. Tentu saja, saya mengucap Alhamdulillah ‘ala kulli haal!” pungkasnya. Ini bukan kali pertama Felix mengalami penolakan serupa. [htl]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita