Faisal Basri: Desember Krisis Ekonomi Kecil, Jangan Ugal-Ugalan

Faisal Basri: Desember Krisis Ekonomi Kecil, Jangan Ugal-Ugalan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ekonom dari Universitas Indonesia Faisal Basri memperkirakan pada Desember 2017 akan terjadi krisis ekonomi kecil. "Hati-hati sampai Desember, kemungkinan ada krisis kecil jadi hati-hati sekali. Krisis yang diciptakan oleh pemerintah sendiri," kata Faisal Basri di Ambhara Hotel Jakarta, Kamis, 9 November 2017.

Menurut Faisal hal tersebut dipengaruhi karena Bank Indonesia menurunkan suku bunga terus menerus. "Padahal trennya lagi begini," kata Faisal.

Penurunan suku bunga yang terjadi di Indonesia, menurut Faisal menciptakan rupiah yang merosot dan cadangan devisa turun. Ia menilai karena cadangan devisa digelontorkan untuk menjaga. "Kalau tidak diintervensi BI, udah tidak Rp 14 ribu lagi," kata Faisal.

Dengan begitu Faisal memperkirakan akan terjadi riak-riak yang cukup mengganggu di akhir tahun. "Sehingga 2018 paling tidak selama triwulan satu masih berbenah atas riak-riak akhir tahun," kata Faisal.

"Rupiah sudah mulai terganggu, cadangan devisa sudah kelihatan turun, sekalipun ditopang oleh intervensi masih tetap melemah," ujar Faisal.

Menurut Faisal Basri, memang selalu ada euforia, seperti indeks harga saham gabungan atau IHSG yang naik terus. Namun, Ia menilai kenaikan tersebut merupakan tanda-tanda akan segera turun.

"Mau tidak mau, pemerintah akan menelan pil pahit karena penerimaan pajak akan jauh dari target. Semua menumpuk di akhir tahun, menyebabkan ada riak-riak itu," kata Faisal.

Faisal mengatakan sudah menghitung-hitung kembali penerimaan pajak. "Kira-kira Rp 200 triliun kurangnya, tidak tanggung-tanggung," kata Faisal.

Faisal menilai dengan adanya riak-riak tersebut Presiden Jokowi dan pemerintah harus sadar bahwa perlu ada rasionalisasi kebijakan. "Tidak bisa serba ugal-ugalan seperti sekarang ini," kata Faisal.

"Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan 5 persen, tahun depan paling tinggi 5,1 persen," kata Faisal, yang juga meramalkan terjadinya krisis ekonomi kecil pada November 2017. [tmp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita