DPR Bandingkan Kasus Hukum Jonru dengan Victor, Kok Tumpul ke Atas?

DPR Bandingkan Kasus Hukum Jonru dengan Victor, Kok Tumpul ke Atas?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Salah satu anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Syafii tidak heran dengan munculnya ketidakadilan dalam penegakkan hukum di Indonesia. Karena itu, dalam setiap doa dia selalu mengeluhkan akan ketimpangan hukum ini.

"Makanya dalam doa saya, saya mengatakan hukum ini seperti pisau tajam ke bawah tumpul ke atas," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Jumat (10/11/2017).

Menurut dia, hukum timpang menindak para pejabat kelas atas. Misalnya dalam perkara ujaran kebencian yang menyeret Jonru Ginting, polisi sigap mengusut.

Lain halnya ketika pejabat yang terseret dalam perkara. Dia mencontohkan dalam kasus laporan polisi ke Ketua Fraksi Nasdem, Viktor Laiskodat. Hingga kini, dia menganggap tidak ada tindakan dilakukan kepolisian.

"Itu orang kecil enggak punya kekuatan ditangkap. Sementara orang besar seperti Victor Laiskodat? Kita akan tahu siapa di belakang Victor. Dia Ketua Fraksi Nasdem. Nasdem itu siapa? Nasdem itu kan kadernya Jaksa Agung. Jadi kalau Victor seperti itu ya mereka kan punya Jaksa Agung," imbuhnya.

Tidak hanya kepada rakyat kecil, kata dia, ketimpangan penegakkan hukum terjadi pada pejabat negara yang acapkali kontra dengan pemerintah.

Contoh nyata dalam kasus Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, yang dikejar-kejar massa di Sulawesi Utara. Hingga kini, kasus tersebut tidak ada tindaklanjutnya.

"Sementara yang ngejar-ngejar Fahri Hamzah di Sulawesi Utara kan angkat parang juga. Fahri itu pejabat negara lho. Lalu yang ngepung pesawat Zulkarnain pakai senjata tajam ada enggak proses hukumnya? Itu enggak ada," pungkas dia. [kml]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita