www.gelora.co - Sam Aliano memutuskan tidak melanjutkan sayembara memberi uang Rp1 miliar bagi masyarakat yang menemukan perusak karangan bunga yang dikirimkannya untuk Ketua DPR Setya Novanto.
Ketua Umum Pengusaha Muda Indonesia ini menghentikan sayembara setelah diteror oleh orang tidak dikenal. Sam pun akhirnya elaporkan sejumlah pihak ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.
Langkah tersebut dilakukan Sam karena mengaku menerima ancaman akan dibunuh setelah mengadakan sayembara tersebut. "Saya itu jadi takut, oleh karena saya ada rasa takut saya membawa tujuh bodyguard (pengawal-red). Ini bodyguard saya semua tujuh saya bawa agar amankan diri saya," tutur Sam usai melaporkan di Gedung Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (27/11/2017).
Menurut Sam, berdasarkan informasi dan sumber terpercaya yang diperolehnya, pengancam diduga orang suruhan yang disebutnya orang penting di negara ini. Atas alasan keamanan, Sam enggan mengungkap identitas pengancam kepada publik.
"Saya tidak dapat sebutkan namanya karena alasan keamanan, apalagi kondisi saya terancam. Mungkin nanti polisi ungkap sendiri siapa itu," ujarnya.
Seperti diketahui, Sam Aliano mengirim karangan bunga untuk Setnov saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Karangan bunga bertuliskan Semoga Lekas Sembuh dan #savetianglistrik, 18 November lalu.
Pada hari yang sama, karangan bunga tersebut dirusak oleh orang tidak dikenal. Tidak terima hal itu, Sam Aliano membuat sayembara bagi siapa pun yang dapat menemukan perusak karangan bunga tersebut akan mendapat Rp1 miliar. [snc]